Dosen Wajib Menulis Jurnal

BERITA MAKASSAR – Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Handayani Dr Ir Syafruddin Syarif MT mewajibkan setiap dosen yang mengajar di kampusnya untuk membuat atau menulis dan mempublikasikan jurnal. Sedang jurnal yang harus merekan hadirkan berskala nasional dan internasional.

“Setiap dosen harus membuar jurnal ilmiah, lalu di publikasikan. Hal ini berujuan untuk menakar kemampuan dosen dalam memberikan pendidikan kepada mahasiswa,” jelasnya, Jumat (29/05/2015)


Kata dia, menghadapi SEAN Free Trade Area (AFTA) 2015 atau pasar bebas, setiap lembaga pendidikan tinggi, khususnya swasta harus bisa menyediakan sumber daya manusia yang memiliki kualitas dan kualifikasi yang baik. Sehingga, lembaga pendidikan tinggi dituntut untuk terus menghasilkan lulusan yang bermutu global. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan luaran yang mampu bersaing dikancah nasional maupun internasional. Sebab era perdagangan bebas dimana antar negara hampir tak ada sekat yang membatasi, hanya Sumber daya manusia yang berkualitas yang bisa memenangkan persaingan.

“Setiap dosen wajib mempublikasikan hasil penelitiannya, agar apa yang telah mereka diteliti bisa dimanfaatkan publik, termasuk tidak sia-sia melakukan penelitian dengan anggaran yang banyak,” ujar alumni S3 Tehnik Unhas ini.

Menurutnya, jika tesis dan atau disertasi disimpan atau dipajang di ruang perpustakaan atau dimeja, penelitian tersebut mubadzir, karena itu setiap hasil hasil penelitian diterbitkan dalam jurnal yang memiliki reputasi internasional.

Menurutnya, setiap dosen harus memahami jurnal yang memiliki reputasi dan jurnal yang top dan tepat. “Yang harus dihindari, setiap jurnal yang hanya mengedepankan keuntungan financial tidak baik. Setiap penelitian diharapkan bisa dikembangkan atau digunakan orang banyak,” ujarnya.

Kata dia, hingga saat ini masih banyak dosen yang belum tahu jurnal yang memiliki reputasi baik sesuai bidang ilmunya. Untuk bisa menembus jurnal, penulis harus mengenal karakteristik jurnal sesuai bidangnya. “Untuk mendapatkan pengakuan dari pemerintah secara institusi atau akreditasi institusi, maka sejumlah fariabel seperti dosen membuat jurnal dan fasilitas yang lengkap harus dipenuhi,” ujarnya.

Saat ini STMIK Handayani membina lima program studi, yakni tehnik informatika, sistem komputer, sistem informasi, manajemen informatika dan kompuet akuntansi.
“Selain mewajibkan dosen membuat jurnal, kami juga telah mengimput 100 judul buku dalam bentuk digital,” jelas Lahir Ujung Pandang 25 November 1961 ini.

Syafruddin Syarif juga pernah membuat jurnal internasional deteksi illegal loging 2013 lalu. Jurnal ini diterbitkan di Inggris dan India. (rt)

Comment