Harga Tanah Warga Pattirolokka Cuma Rp16 Permeter

Harga Tanah Warga Pattirolokka Cuma Rp16 Permeter

BERITA WAJO – Pembebasan lahan untuk penggunaan pipa gas dikawasan Desa Pattirolokka menuai penolakan. Pemilik lahan yang terkena pembangunan jalur pipa ke lokasi proyek PT. SS LNG menolak, pasalnya lahannya dibeli dengan hargai murah.


Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang diperantarai Badan Pertanahan Negara (BPN) Wajo hanya menghargai lahan warga sekira Rp16 ribu per meternya.”Kami meresa dibodoh-bodohi,”ungkap warga Pattirolokka, Hairuddin A Rauf, Minggu (31/05/2015).

Hairuddin mengaku, seluruh warga menolak harga yang ditetapkan oleh BPN, bagi warga di Desa Pattirolokka, nilai tersebut tidak masuk akal. Tahun 2009 lalu, SS LNG menghargai tanah warga Rp35 ribu per meternya. “SS LNG saja hargai Rp35 per meter itu tahun 2009. Baru tahun 2015 kita mau dibayar Rp16 ribu per meter, siapa yang mau,”ujarnya.

Dari pengakuan Haeruddin sebanyak 30 pemilik dari lahan yang akan dibebaskan tanahnya. Jumlahnya kurang lebih 1000 meter.

Sebelumnya, Kepala BPN Wajo, Bustam mengaku, pihaknya hanya sebagai perantara saja. Pasalnya, yang menentukan harga bukan dirinya namun appraisal. “Kami hanya perantara saja. Yang tentukan harga itu appraisal. Berapa yang ditentukan appraisal itu yang kami sampaikan,”ujar Bustam.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Wajo, Gusti Andi Makkarodda, mengaku miris mendengar ganti rugi yang ditawarkan pihak BPN kepada warga. “Perlu dibedakan pembebasan lahan untuk kepentingan umum dengan keperluan perusahaan, janganlah mengorbankan warga,”ucapnya. (ftr)

Comment