JAKARTA – Penyerapan gabah dan beras oleh Perum Bulog hingga 31 Mei 2015 ini lebih rendah 300.000 ton dibanding periode sama tahun lalu. Direktur Perum Bulog Lely Pelitasari mengatakan, sampai dengan 31 Mei 2015, pembelian gabah dan beras oleh Bulog dari dalam negeri hampir 1,2 juta ton.
“Dibanding 31 Mei 2014 ada selisih 300.000 ton sedikit lebih rendah,” kata Lely, Jakarta, Senin (1/6/2015).
Realisasi tahun ini lebih rendah disebabkan Bulog baru bisa melakukan pembelian setelah dikeluarkannya Inpres No 5 tahun 2015 pada Maret lalu.
Sementara itu, Lely menambahkan, penyaluran raskin hingga Mei mencapai 1,04 juta ton atau 90 persen dari target Mei.
Lely menjelaskan, ada beberapa daerah yang belum selesai disebabkan adanya tunggakan. Selain itu, penyaluran raskin untuk wilayah terisolir dilakukan tidak tiap bulan, melainkan dua atau tiga bulan sekali.
“Cadangan beras pemerintah masih aman untuk 5,8 bulan ke depan,” ucap Lely.
Berdasarkan Inpres No 5 tahun 2015, Bulog mengembang tiga fungsi yakni sebagai lembaga yang mengadakan beras dan gabah, sebagai penyalur raskin, dan sebagai pengelola cadangan beras pemerintah. (int)
Comment