WAJO, berita-sulsel.com – Banjir di Kabupaten Wajo semakin meluas. Hingga Rabu, 11 Juni 2015, sepuluh kecamatan telah terendam akibat luapan Sungai Walennae Danau Tempe. Hal ini diperparah dengan tingginya curah hujan serta jebolnya tanggul.
Selain itu, adanya banjir kiriman dari Kabupaten Sidrap dan Soppeng menjadikan Kabupaten Wajo menjadi darurat mencana banjir. Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo, ketinggian air menyebar di delapan kecamatan, berpariasi, mulai 40 cm hingga satu meter lebih.
Total sawah dan ladang warga yang teredam mencapai 25.107 hektare, sementara rumah warga yang tergenang mencapai 15.025 yang tersebar di 48 Desa/Kelurahan.
“Melihat curah hujan yang tinggi, kami sudah menetapkan status tanggap darurat di Wajo, kami juga sudah mengevakuasi 53 orang korban di Kecamatan Belawa untuk diungsikan. Saat ini sudah menyiapkan posko pengungsian dibeberapa titik di Wajo, jika logistik itu bagiannya Dinas Sosial,” jelas Kepala BPBD, Alamsyah.
Salah seorang warga Kecamatan Tempe, Sube mengatakan, banjir diprediksi akan terus naik, bahkan bisa sampai pada bulan ramadan. “Melihat curah hujan yang tinggi kami prediksi banjir akan lama, debit air saja terus bertambah,” katanya.
Dia juga mengatakan, luapan danau tempe biasanya akan berlangsung lama. Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah bisa cepat tanggap menghadapi persoalan tersebut. “Sudah ada pengalaman dari tahun sebelumnya, untuk itu kami berharap pemerintah cepat tanggap dalam persoalan ini,” katanya.
Warga lainnya, Messa mengatakan, bukan saatnya pemerintah hanya melakukan rapat koordinasi saja, korban saat membutuhkan logistik, utamanya air bersih. “Kenapa lamban seperti ini menyalurkan logistik bagi korban, semestinya siap karena ada tahapan siaga satu yang dilaluinya,” kesalnya. (fth).
Comment