MAKASSAR, berita-sulsel.com – Partai Gerakan Indonesia Raya, (Gerindra) Sulsel, memastikan tidak akan mengusung kadernya di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Desember tahun ini, jika hasil surveinya rendah.
“Kami memang mengutamakan kader, tetapi tetap terbuka untuk non kader. Nanti dilihat dari hasil surveinya. Jika ternyata figur non kader lebih tinggi surveinya dan mau menggunakan Gerindra sebagai partai pengusungnya, maka pasti kami pertimbangkan,” ujar Ketua DPD Geridra Sulsel, La Tinro La Tunrung, di Makassar belum lama ini.
Kata dia, seluruh calon bupati yang akan didorong maju bertarung di Pilkada masing-masing daerah haruslah memenuhi persyaratan yaitu berdasarkan hasil survei paling tertinggi. Seluruh bakal calon yang telah mengikuti fit and propert test partai Gerindra saat ini sementara di survei.
Bakal Calon yang memiliki popularitas dan elektabilitas tertinggi kemudian akan direkomendasikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra sebagai penentu siapa yang akan diusung partai yang didirikan Prabowo Subianto ini.
“Kemungkinan kami hanya akan kirim 2 hingga 4 nama yang menguat berdasarkan hasil survei. Tergantung tingkat elektabilitas dan popularitas bakal calon di masing-masing-masing daerah,” jelas La Tinro.
Selain hasil survei, pihaknya juga akan mengirimkan hasil fit anda propert test yang telah dilaksanakan bulan lalu. Calon yang tidak mengikuti agenda tersebut dipastikan tidak akan diusung Partai Gerindra. “Yang menjadi penentu adalah DPP terhadap nama-nama yang kami kirimkan,” jelas La Tinro.
La Tinro menyampaikan pihaknya mengutamakan hasil survei karena Partai Gerindra ingin menang di semua kabupaten. “Kemungkinan kandidat yang akan diusung keluar 17 Juni dengan sistem paket,” ujar La Tinro.
Seperti diketahui, beberapa kader Gerindra telah menyatakan diri untuk maju. Yakni Basli Ali di Selayar, Izradi Zaenal di Bulukumba, Darmawangsah Muin di Gowa, Kamrusamad di Pangkep, Arsyad Kasmar di Luwu Utara dan Nurul Safitri di Soppeng.
Namun, data yang dihimpun dari berbagai lembaga survei menujukkan, elektabilitas kader-kader Gerindra ini cukup mengecewakan. Hanya, Basli Ali di Kabupaten Selayar yang bersaing dengan calon lainnya.
Dari hasil Survei terakhir, Indeks Politica Indonesia (IPI) menujukkan, Basli Ali berada pada posisi ketiga dengan presentase, 11,8 persen. Sementara Saiful Arif masih memimpin dengan elektabilitas 29,8 persen, disusul mantan anggota DPRD Sulsel, Ince Langke dengan elektabilitas 17 persen.
Di Kabupaten Pangkep Survei IPI menujukkan, elektabilitas Kamrusamad berada pada posisi kelima dengan presentase 4,16 persen. Posisi pertama ditempati incumbent Syamsuddin hamid batara 33,12 persen, berikutnya Abd Rahman Assegaf 15,46 persen, Hj nurul jaman 6,31 persen, dan sangkala taipe 4,32 persen.
Sementara, di Kabupaten Bulukumba, hasil survei IPI menempatkan Isradi Zaenal pada posisi ketuju dari segi elektabilitas dengan presentase 2,72 persen. Posisi pertama ditempati Syukri Sappewali yang mencapai 31.05 persen yang kemudian disusul Kahar Muslim 11.49 persen, Askar H. 5.33 persen.
Untuk Kabupaten Gowa, hasil survei Lembaga Riset Indonesia (LERI) menempatkan, elektabilitas Darmawangsah Muin hanya 2,4 persen. Tertinggal jauh dari posisi pertama yang ditempati Andi Maddusila 18,2 persen, disusul Yusuf Sommeng 14,3 persen, Tenri Olle 12,4 persen, Amir Uskara 12,2 persen, Adnan Purichita 10,3 persen, Bahar Ngitung 4,6 persen, Syahrir Sarifuddin Dg djarung 2,6 persen.
Sementara Kabupaten Soppeng, hasil surevi Lembaga Citra Indonesia (LCI) menujukkan, elektabilitas Nurul Safitri hanya 0,12 persen. Jauh tertinggal dari Andi Kaswadi Rasak yang menempati posisi pertama dengan presentase 30,2 persen. Disusul Lutfi Halide 28,6 persen, Andi Zulkarnain Soetomo 10,3 persen, dan Aris muhammadiya popularitas elektabilitas 2,1 persen.
Terakhir, surevi IPI menujukkan, Arsyad Kasmar di Luwu Utara memperoleh elektabilitas 8,08 persen. Tertinggi Arifin Djunaedi 28,16 persen, Thahar Rum 9,66 persen, A. Machmud Rompegading 9,33 persen, Indah Putri Indriani 9,16 persen. (fit)
Comment