WAJO, berita-sulsel.com – Lembaga Swadaya Masyarakat Gerpak Wajo adanya aktivitas prostitusi berkedok warung kopi. Hal tersebut ditemukan setelah melakukan investigasi ke Desa Lalliseng Kecamatan Keera Kabupaten Wajo. Prostitusi terselubung berkedok karaoke dan warung kopi memperkerjakan belasan perempuan.
Awalnya LSM Gerpak yang terjun ke lokasi melihat dibeberapa warung ternyata melakukan praktik porstitusi berkedok warung Kopi. Kami lalu membentuk tim guna melakukan verifikasi, hasilnya ada beberapa PSK yang disediakan pemilik warung.
Ia juga mengklaim, sebelum tim diterjunkan sudah banyak laporan dari masyarakat yang masuk ke LSM Gerpak terkait kegiatan porstitusi terselubung yang berkedok warung kopi yang dapat ditemui sepanjang jalan di Desa Lalliseng.
Pemerhati Sosial di Wajo, Dahlan mengatakan, kegiatan porstitusi di eks- Lokalisasi Desa Lalliseng sudah dilakukan secara terbuka. Indikasi itu, berdasarkan hasil investigasi tim di dua lokasi tersebut.
“Kami sudah evaluasi bersama beberapa LSM, aksi porstitusi disana masih ada, terjadi dan berjalan,” ungkapnya.
Kata Dahlan, dilokalisasi juga menjadi pusat peredaran minuman keras, narkoba serta perjudian. Karena itu, pihaknya berharap bupati dan kapolres serta Satpol PP melakukan penutupan. “Di lokasi seperti in harus diberantas, mereka menjadi sumber kejahatan,” jelasnya.
Dilindungi Aparat Desa
Pelacuran yang berkedok warung kopi di Desa Lalliseng, Kecamatan Kera, Kabupaten Wajo tumbuh subur, hal ini disebabkan adanya dukungan dari aparat pemerintah sendiri, khususnya ditingkat desa.
Menyikapi hal tersebut, HJ Rani ( 47) merasakan takut dan cemas, sebagai orang tua dirinya dihantui bahaya yang bisa mendekati keluarganya, khususnya anak.
“Saya sangat kuatir jika anak saya keluar rumah. Apalagi malam minggu. Mereka salah langkah akibat pergaulan jaman sekarang ini. Saya minta pemerintah menertibkan tempat prostitusi. Sehingga anak yang menjadi masa depan kita ini tidak hancur,”Tegas Hj Rani. (fth)
Comment