Amir Uskara Dinilai Hilangkan Kepercaan Publik Terhadap PPP Sulsel

Amir UskaraMAKASSAR, berita-sulsel.com - Sikap Mantan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Sulsel, Amir Uskara dinilai membuat keperyaan publik terhadap partai berlambang Ka'bah ini di Sulawesi Selatan akan hilang.Legislator Senayan ini dinilai dalang pecahnya PPP Sulsel hingga ke tingkat kabupaten. Padahal, awalnya konflik hanya terjadi pada tingkatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Demikian disampaikan pengamat politik Universitas Bosowa 45, Arief Wicaksono di Makassar, belum lama ini. "Kami melihat muara permasalahan ada di Jakarta. Namun, sikap Amir Uskara sebagai salah satu orang yang ingin melengserkan SDA diperlihatkan dan memecah kepengurusan hingga ke daerah," jelas Arief. Kata dia, hal ini membuat masyarakat dan para kandidat calon bupati di 11 Kabupaten yang akan menggelar Pilkada kebingunan terhadap keabsahan PPP Sulsel. "Statment-statment Amir Usakara dan langkah yang dilakukannya membuat kepengurusan di daerah turut mengalami konflik," jelasnya. Harusnya, kata Arief pada tingkatan lokal, melakukan konsolidasi secara baik-baik. Sehingga konflik tidak berimbas dan bisa mengikuti Pilkada. "Hal ini bisa berdampak luas, dimana PPP bisa kehilangan dukungan publik yang disebabkan persoalan perebutan kekuasaan," tegasnya. Salah satu statment Amir Uskara yang bisa menghilangkan kepercayaan publik yakni tidak membutuhkan PPP untuk maju di Pilkada Gowa. Serta, mengeluarkan pernyataan keluar dari koalisi Sayang Jilid II yang memenangkan Syahrul Yasin Limpo dan dan Agus Arifin Nu'mang pada Pilgub 2013 lalu. Apa yang terjadi di internal PPP, menurut Arief disebabkan adanya oknum-oknum yang mengecar kekuasaan tanpa memikirkan tanggung jawab kepada masyarakat. "Kalau mau pecah, ya sekalian buat partai baru seperti kasus-kasus sebelumnya. Jangan kepentingan masyarakat yang tersandra," tandasnya. Sebelumnya, PPP Sulsel, versi Djan Faridz telah memastikan tidak akan mengusung Amir Uskara pada Pilkada Kabupaten Gowa Desember tahun ini.Hal ini disampaikan, Sekertaris DPW PPP Sulsel versi Djan Faridz, Nasrun dalam diskusi, Poros Pemuda Indonesia (PPI) dengan tema 'Dinamikan Dualiseme Partai Politik PPP Sulsel Jelag Pilkada Gowa' di Warkop Cappo, Kota Makassar, Rabu (17/06/2015)."Secara pribadi kami tidak akan mengajak calon sekalipun adalah kader yang telah menyatakan diri tidak mau diusung oleh PPP. Saya kira inilah penyampaiaan Amir Uskara di beberapa media yang menegaskan tetap maju tanpa PPP," tegas Nasrun.Nasrun membeberkan telah melakukan pembekuan kepenguruan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Gowa yang sebelumnya menetapkan Amir Uskara sebagai calon tunggal partai berlambang Ka'bah ini."SK pembekuan telah kami terbitkan, dalam waktu dekat ini kami akan laksanakan musyawarah cabang luar biasa DPC PPP Gowa. Ini dilakukan untuk melakukan pembenahan," jelasnya.Selain DPC Gowa, empat kabupaten lain turut dibekukan yakni Takakar, Soppeng, Pinrang dan Maros. Kelima DPC ini dianggap tidak aktif dan sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PPP, harus dibekukan kemudian dilakukan Muscab luar biasa. Nasrun mengaku optimis, PPP bisa mengikuti Pilkada serentak tahun ini. "Sudah ada langkah-langkah yang kami lakukan untuk tetap bisa ikut mengusung di Pilkada. Jadi saat ini kami telah melakukan komunikasi dengan beberapa calon. Setelah SK final keluar, maka dalam lima menit kami akan berikan dukungan kepala calon yang kami anggap berkompoten di setiap kabupaten," jelasnya. Kata dia, DPC akan diberikan kewenangan untuk melakukan penjaringan calon. Menurutnya, konflik yang hingga saat ini belum berakhir bukan menjadi penghalang PPP tidak bisa mengusung. "Kami sudah sampaikan kepada calon jangan pikirkan yang ada saat ini. Karena kami yakin legal standing kami akan dapatkan sebelum pendaftaran calon di KPU," jelasnya. Nasrun menegaskan tidak ada tranksaksi atau mahar untuk mengendarai PPP. Sebab, kepenguran Djan Faridz siap mebiayai semua kebutuhan partai di Pilkada serentak se-Indonesia. (fit)

Amir UskaraMAKASSAR, berita-sulsel.com – Sikap Mantan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Sulsel, Amir Uskara dinilai membuat keperyaan publik terhadap partai berlambang Ka’bah ini di Sulawesi Selatan akan hilang.

Legislator Senayan ini dinilai dalang pecahnya PPP Sulsel hingga ke tingkat kabupaten. Padahal, awalnya konflik hanya terjadi pada tingkatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP).


Demikian disampaikan pengamat politik Universitas Bosowa 45, Arief Wicaksono di Makassar, belum lama ini. “Kami melihat muara permasalahan ada di Jakarta. Namun, sikap Amir Uskara sebagai salah satu orang yang ingin melengserkan SDA diperlihatkan dan memecah kepengurusan hingga ke daerah,” jelas Arief.

Kata dia, hal ini membuat masyarakat dan para kandidat calon bupati di 11 Kabupaten yang akan menggelar Pilkada kebingunan terhadap keabsahan PPP Sulsel. “Statment-statment Amir Usakara dan langkah yang dilakukannya membuat kepengurusan di daerah turut mengalami konflik,” jelasnya.

Harusnya, kata Arief pada tingkatan lokal, melakukan konsolidasi secara baik-baik. Sehingga konflik tidak berimbas dan bisa mengikuti Pilkada. “Hal ini bisa berdampak luas, dimana PPP bisa kehilangan dukungan publik yang disebabkan persoalan perebutan kekuasaan,” tegasnya.

Salah satu statment Amir Uskara yang bisa menghilangkan kepercayaan publik yakni tidak membutuhkan PPP untuk maju di Pilkada Gowa. Serta, mengeluarkan pernyataan keluar dari koalisi Sayang Jilid II yang memenangkan Syahrul Yasin Limpo dan dan Agus Arifin Nu’mang pada Pilgub 2013 lalu.

Apa yang terjadi di internal PPP, menurut Arief disebabkan adanya oknum-oknum yang mengecar kekuasaan tanpa memikirkan tanggung jawab kepada masyarakat. “Kalau mau pecah, ya sekalian buat partai baru seperti kasus-kasus sebelumnya. Jangan kepentingan masyarakat yang tersandra,” tandasnya.

Sebelumnya, PPP Sulsel, versi Djan Faridz telah memastikan tidak akan mengusung Amir Uskara pada Pilkada Kabupaten Gowa Desember tahun ini.

Hal ini disampaikan, Sekertaris DPW PPP Sulsel versi Djan Faridz, Nasrun dalam diskusi, Poros Pemuda Indonesia (PPI) dengan tema ‘Dinamikan Dualiseme Partai Politik PPP Sulsel Jelag Pilkada Gowa’ di Warkop Cappo, Kota Makassar, Rabu (17/06/2015).

“Secara pribadi kami tidak akan mengajak calon sekalipun adalah kader yang telah menyatakan diri tidak mau diusung oleh PPP. Saya kira inilah penyampaiaan Amir Uskara di beberapa media yang menegaskan tetap maju tanpa PPP,” tegas Nasrun.

Nasrun membeberkan telah melakukan pembekuan kepenguruan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Gowa yang sebelumnya menetapkan Amir Uskara sebagai calon tunggal partai berlambang Ka’bah ini.

“SK pembekuan telah kami terbitkan, dalam waktu dekat ini kami akan laksanakan musyawarah cabang luar biasa DPC PPP Gowa. Ini dilakukan untuk melakukan pembenahan,” jelasnya.

Selain DPC Gowa, empat kabupaten lain turut dibekukan yakni Takakar, Soppeng, Pinrang dan Maros. Kelima DPC ini dianggap tidak aktif dan sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PPP, harus dibekukan kemudian dilakukan Muscab luar biasa.

Nasrun mengaku optimis, PPP bisa mengikuti Pilkada serentak tahun ini. “Sudah ada langkah-langkah yang kami lakukan untuk tetap bisa ikut mengusung di Pilkada. Jadi saat ini kami telah melakukan komunikasi dengan beberapa calon. Setelah SK final keluar, maka dalam lima menit kami akan berikan dukungan kepala calon yang kami anggap berkompoten di setiap kabupaten,” jelasnya.

Kata dia, DPC akan diberikan kewenangan untuk melakukan penjaringan calon. Menurutnya, konflik yang hingga saat ini belum berakhir bukan menjadi penghalang PPP tidak bisa mengusung. “Kami sudah sampaikan kepada calon jangan pikirkan yang ada saat ini. Karena kami yakin legal standing kami akan dapatkan sebelum pendaftaran calon di KPU,” jelasnya.

Nasrun menegaskan tidak ada tranksaksi atau mahar untuk mengendarai PPP. Sebab, kepenguran Djan Faridz siap mebiayai semua kebutuhan partai di Pilkada serentak se-Indonesia. (fit)

Comment