Jokowi Penyebab Ekonomi Indonesia Anjlok

Jokowi Paling Soal Ekonomi Indonesia Anjlok

Jokowi Paling Soal Ekonomi Indonesia Anjlok

Jokowi Paling Soal Ekonomi Indonesia Anjlok
Jokowi Paling Soal Ekonomi Indonesia Anjlok

berita-sulsel.com – Pelemahan nilai tukar rupiah menjadi salah satu penyebab menurunnya realisasi pertumbuhan kuartal 1 tahun 2015.

Demikian disampaikan pengamat politik Hendri Satrio dalam rilis survei Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) di Cikini, Jakarta, Minggu (21/6).


Menurut Hendri, sebanyak 53,6 persen responden menilai nilai tukar rupiah yang melemah menyebabkan realisasi pertumbuhan lambat. Menyusul dibawahnya suku bunga (BI rate) yang tinggi (14,4 persen), belanja pemerintah yang tidak optimal (13,6), daya beli masyarakat menurun (10,4), dan harga komoditas yang turun (6,4).

“Atas dasar itu responden pun meminta agar pemerintahan Jokowi segera memperkuat nilai tukar, menggenjot investasi, meningkatkan ekspor, menurunkan suku bunga (BI rate) dan menggenjot belanja pemerintah,” bebernya.

Hendri menambahkan, apabila pemerintah tidak juga melakukan evaluasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia maka presiden Jokowi paling disalahkan. Sebanyak 40,4 persen responden menilai Jokowi paling bertanggung jawab dalam merealiasasikan belanja pemerintah.

“Di bawahnya yang dinilai paling bertanggung jawab adalah seluruh menteri pengguna anggaran sebanyak 31,6 persen, Menko Perekonomian Sofyan Djalil (10,8 persen), menteri keuangan (6,0), menteri perdagangan (4,4), gubernur BI (3,6), dan wakil presiden (2,0),” jelasnya.

Lebih jauh, lanjut Hendri, indikator ekonomi yang paling dikhawatirkan responden adalah tingginya angka inflasi. Menyusul dibawahnya pelemahan nilai tukar rupiah, kenaikan harga bahan pangan pokok, suku bunga yang tinggi, dan kenaikan target pajak.

“Jokowi harus segera turun tangan soalnya publik menilai dia paling bertanggung jawab jika ekonomi terus turun dan belanja pemerintah tidak terelasisikan,” tegas akademisi Universitas Paramadina tersebut. (rmol)

Comment