Menteri Ini Layak di-Reshuffle

Menteri Ini Layak di-Reshuffle

Menteri Ini Layak di-Reshuffle
Menteri Ini Layak di-Reshuffle

JAKARTA, berita-sulsel.com – Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menilai setidaknya ada empat menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) yang layak di-reshuffle, setelah mereka menyerahkan laporan kerja selama enam bulan kepada Presiden Jokowi.

Menurut dia, sejak awal menteri-menteri ini tak menunjukan kerja yang maksimal dan hanya pencitraan semata. Ray mengungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno menjadi kandidat menteri-menteri yang akan dicopot, setelah mempelajari laporan kerjanya.


Kemudian, lanjutnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Tedjo Edhy Purdijatno juga dirasa yang akan dirombak oleh Presiden Jokowi.

“Sejak kemarin memang reshuffle telah didorong oleh sejumlah pihak, Namun reshuffle tetap di tangan Presiden. Kalau menurut saya, Rini (Soemarno) dari awal saya mengatakan tidak patuh, kemudian Menteri Tedjo,” tuturnya.

Selain itu, menurut Ray, menteri yang akan didepak dari Kabinet Kerja adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, yang tak memiliki program jelas meski memiliki niat untuk merevolusi PSSI dan sepak bola Indonesia.

“Kemudian Imam Nahrawi menurut saya menteri yang tak jelas programnya. Saya setuju langkah dia melakukan revolusi terhadap PSSI, cuma yang saya tak paham, ini kan enggak ada jangka waktunya dalam pembenahan. Misalkan dalam setahun atau dua tahun itu selesai, ini kan tidak ada, kasihan para pemain kita,” ungkapnya.

Terakhir, Ray berpendapat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi yang layak masuk perombakan kabinet Presiden Jokowi.

Menurut Ray, menteri yang satu ini selalu ingin tampil mencari panggung dalam setiap momentum, padahal itu bukan ranah dan tanggungjawab dia sebagai Menpan-RB.

“Terus Yuddy Chrisnandi yang kurang memuaskan. Ini reformasi birokrasi seperti apa? Yuddy ini hanya kerja-kerja pencitraan,” sambung Ray.

“Kita lihat kasus meninggalnya anak di Bali (Angeline), dia tahu-tahu ada. Itu kan urusan Menteri Yohana. Ngapain dia ke sana? Terlihat memang dia hanya cari panggung, tepat sekali dia disebut menteri cari panggung,” tandasnya.

sumber : http://goo.gl/h3GlwB

Comment