[caption id="attachment_2114" align="alignleft" width="353"] Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulsel, Abdul Azis[/caption]MAKASSAR, berita-sulsel.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Provinsi Sulawesi Selatan, meminta masyarakat untuk jeli dalam membeli daging yang akan dikonsumsi. Walaupun mendapat pengawasan namun ditakutkan ada saja oknum yang mencoba bermain.Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulsel, Abdul Azis, pihaknya senantiasa memantau kondisi hewan yang akan dipotong, dimana harus melalui sejumlah pemeriksaan, dan juga melalui Rumah Pemotong Hewan (RPH)."Sejauh ini kami terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan, sampai saat ini tidak ada masalah. Tapi yang dikhawatirkan, hewan yang masuk melalui perbatasan daerah dan juga pemotongannya harus sesuai dengan aturan," kata Azis, di Makassar, Rabu ( 24/6/2015)Azis mengungkapkan, masyarakat bisa dengan mudah mengetahui kondisi daging yang akan dikonsumsi layak atau tidak, antara lain dari kesegarannya. Ia juga menghimbau masyarakat agar bisa benar-benar memahami, apalagi saat Ramadhan dan Idul Fitri tingkat konsumsi masyarakat akan meningkat dan cenderung tinggi.“Kalau ada yang dicurigai maka harus segera dilaporkan dan akan segera diperiksa, begitupun kalau ada didapatkan dilapangan akan dicek," ujarnya.Mengenai marakanya daging yang dicampur, seperti daging celeng yang marak di Jawa, Azis menjamin, sampai saat ini di Sulsel aman dan semua masih dalam kendali. Pihaknya sendiri mewaspadai jika hewan yang masuk dalam kondisi tidak siap atau tidak sehat karena terserang penyakit hewan seperti antraks, brusela dan sebagainya.Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Sidik Salam, mengaku pihaknya sejauh ini juga belum mendapat laporan terkait adanya daging yang bermasalah."Kami akan turunkan tim mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Ini juga sama ketika kami melakukan inspeksi mendadak ke toko swalayan untuk memeriksa kondisi bahan kebutuhan pokok," kata Sidik.Sementara itu, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, saat ini, kondisi ketersediaan daging di Sulawesi Selatan dalam kondisi aman. Dan sejauh ini pihaknya terus meminta pemantauan ke dinas terkait."Yang sepert itu terjadi di luar, kalau di Sulsel masih dalam kondisi aman," terang Syahrul. (ris)
MAKASSAR, berita-sulsel.com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Provinsi Sulawesi Selatan, meminta masyarakat untuk jeli dalam membeli daging yang akan dikonsumsi. Walaupun mendapat pengawasan namun ditakutkan ada saja oknum yang mencoba bermain.
Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulsel, Abdul Azis, pihaknya senantiasa memantau kondisi hewan yang akan dipotong, dimana harus melalui sejumlah pemeriksaan, dan juga melalui Rumah Pemotong Hewan (RPH).
“Sejauh ini kami terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan, sampai saat ini tidak ada masalah. Tapi yang dikhawatirkan, hewan yang masuk melalui perbatasan daerah dan juga pemotongannya harus sesuai dengan aturan,” kata Azis, di Makassar, Rabu ( 24/6/2015)
Azis mengungkapkan, masyarakat bisa dengan mudah mengetahui kondisi daging yang akan dikonsumsi layak atau tidak, antara lain dari kesegarannya. Ia juga menghimbau masyarakat agar bisa benar-benar memahami, apalagi saat Ramadhan dan Idul Fitri tingkat konsumsi masyarakat akan meningkat dan cenderung tinggi.
“Kalau ada yang dicurigai maka harus segera dilaporkan dan akan segera diperiksa, begitupun kalau ada didapatkan dilapangan akan dicek,” ujarnya.
Mengenai marakanya daging yang dicampur, seperti daging celeng yang marak di Jawa, Azis menjamin, sampai saat ini di Sulsel aman dan semua masih dalam kendali. Pihaknya sendiri mewaspadai jika hewan yang masuk dalam kondisi tidak siap atau tidak sehat karena terserang penyakit hewan seperti antraks, brusela dan sebagainya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Sidik Salam, mengaku pihaknya sejauh ini juga belum mendapat laporan terkait adanya daging yang bermasalah.
“Kami akan turunkan tim mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Ini juga sama ketika kami melakukan inspeksi mendadak ke toko swalayan untuk memeriksa kondisi bahan kebutuhan pokok,” kata Sidik.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, saat ini, kondisi ketersediaan daging di Sulawesi Selatan dalam kondisi aman. Dan sejauh ini pihaknya terus meminta pemantauan ke dinas terkait.”Yang sepert itu terjadi di luar, kalau di Sulsel masih dalam kondisi aman,” terang Syahrul. (ris)
Comment