[caption id="attachment_1876" align="alignleft" width="363"] Jokowi Paling Soal Ekonomi Indonesia Anjlok[/caption]MAKASSAR, berita-sulsel.com - Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) mengusulkan agar bunga bank untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dibawah 10 persen. Usulan tersebut disampaikan saat APPSI melakukan rapat dengan Presiden RI Joko Widodo, di Istana Negara, Kamis (25/6/2016).Ketua APPSI yang juga Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, mengungkapkan, Presiden telah menyetujui usulan tersebut. Pihak perbankan harus meringankan bunga pinjaman UMKM dibawah 10 persen."Presiden telah menyetujui usulan tersebut karena dianggap bunga di atas 10 persen untuk UMKM itu terlalu tinggi," kata Syahrul.Selain menyetujui bunga pinjaman untuk UMKM dibawah 10 persen, Presiden juga menyetujui usulan APPSI lainnya untuk mendorong penyaluran kredit kepada rakyat di atas 20 persen. Usulan itu disampaikan, mengingat kucuran kredit perbankan untuk rakyat masih sangat kecil."Sekarang ini ekonomi Indonesia sedang melambat, sehingga dibutuhkan terobosan-terobosan. Karena itu, semua gubernur yang tergabung dalam APPSI bekerjasama untuk membuka keran komunikasi dengan Presiden untuk mengatasi masalah perlambatan ekonomi ini," ujarnya.Menurut Syahrul, dalam pertemuan itu, Presiden juga meminta agar gubernur saling mengintensifkan komunikasi dan saling menyerap kelebihan masing-masing provinsi. Begitupun dengan pihak perbankan, untuk bersama-sama mengatasi masalah yang ada sesuai perannya masing-masing."Presiden juga meminta agar pengerjaan seluruh proyek dipercepat dan tidak ada unit kerja yang tidak bekerja maksimal agar kesejahteraan rakyat membaik," terangnya.Pada pertemuan tersebut, Syahrul juga menyampaikan rencana ekspor besar-besaran 22 komoditi pada 3 Agustus mendatang, yang akan dilepas Presiden RI Joko Widodo. Pemerintah Provinsi Sulsel menargetkan ekspor tiga kali lipat dari angka yang ada sebelumnya. Begitupun dengan pembantalan kereta api, agar dapat dilakukan bersamaan dengan pelepasan ekspor tersebut."Presiden sudah setuju dan meminta saya untuk mengatur jadwalnya dengan Mensesneg, dan saya sudah lakukan. Tanggal 3 Agustus, Presiden akan ke Sulsel untuk melepas ekspor besar-besaran dan melakukan pembantalan kereta api," beber Syahrul. (ris)
Jokowi Paling Soal Ekonomi Indonesia Anjlok
MAKASSAR, berita-sulsel.com – Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) mengusulkan agar bunga bank untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dibawah 10 persen. Usulan tersebut disampaikan saat APPSI melakukan rapat dengan Presiden RI Joko Widodo, di Istana Negara, Kamis (25/6/2016).
Ketua APPSI yang juga Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, mengungkapkan, Presiden telah menyetujui usulan tersebut. Pihak perbankan harus meringankan bunga pinjaman UMKM dibawah 10 persen.”Presiden telah menyetujui usulan tersebut karena dianggap bunga di atas 10 persen untuk UMKM itu terlalu tinggi,” kata Syahrul.
Selain menyetujui bunga pinjaman untuk UMKM dibawah 10 persen, Presiden juga menyetujui usulan APPSI lainnya untuk mendorong penyaluran kredit kepada rakyat di atas 20 persen. Usulan itu disampaikan, mengingat kucuran kredit perbankan untuk rakyat masih sangat kecil.
“Sekarang ini ekonomi Indonesia sedang melambat, sehingga dibutuhkan terobosan-terobosan. Karena itu, semua gubernur yang tergabung dalam APPSI bekerjasama untuk membuka keran komunikasi dengan Presiden untuk mengatasi masalah perlambatan ekonomi ini,” ujarnya.
Menurut Syahrul, dalam pertemuan itu, Presiden juga meminta agar gubernur saling mengintensifkan komunikasi dan saling menyerap kelebihan masing-masing provinsi. Begitupun dengan pihak perbankan, untuk bersama-sama mengatasi masalah yang ada sesuai perannya masing-masing.
“Presiden juga meminta agar pengerjaan seluruh proyek dipercepat dan tidak ada unit kerja yang tidak bekerja maksimal agar kesejahteraan rakyat membaik,” terangnya.
Pada pertemuan tersebut, Syahrul juga menyampaikan rencana ekspor besar-besaran 22 komoditi pada 3 Agustus mendatang, yang akan dilepas Presiden RI Joko Widodo. Pemerintah Provinsi Sulsel menargetkan ekspor tiga kali lipat dari angka yang ada sebelumnya. Begitupun dengan pembantalan kereta api, agar dapat dilakukan bersamaan dengan pelepasan ekspor tersebut.
“Presiden sudah setuju dan meminta saya untuk mengatur jadwalnya dengan Mensesneg, dan saya sudah lakukan. Tanggal 3 Agustus, Presiden akan ke Sulsel untuk melepas ekspor besar-besaran dan melakukan pembantalan kereta api,” beber Syahrul. (ris)
Comment