Golkar Buka Peluang Bagi Figur Birokrat di Pilkada Sulsel

[caption id="attachment_1770" align="alignleft" width="360"]Golkar Butuh Kepengurusan Baru golkar[/caption]MAKASSAR, berita-sulsel.com - Partai Golkar Sulawesi Selatan membuka pintunya lebar-lebar kepada sejumlah birokrat yang ingin mengendarai partai berlambang pohon beringin ini di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 11 kabupaten, 9 Desember tahun ini. Tercatat, sejumlah birokrat seperti, Yusuf Sommeng (Gowa), Andi Masykur Sulthan (Bulukumba), Andi Bau Amal (Bulukumba), Lutfi Haldie (Soppeng), Aji Sumarno (Selayar) dan yang lainnya telah mengikuti tes wawancara dengan tim 9 DPD I Golkar Sulsel.Bahkan, beberapa birokrat seperti, Lutfi Halide dan Masykur Andi Sulthan secara khusus diakomidir Golkar Sulsel. Padahal kedua birokrat provinsi ini tidak direkomendasikan tim 7 DPD II Golkar Bulukumba dan Soppeng. "Kami akomodir semua calon yang memiliki potensi dan peluang menang," ujar Ketua tim 9 Golkar Sulsel, Arfandy Idris, saat dihubungi, Jumat (26/6/2015).Kata dia, Golkar Sulsel adalah partai yang terbukan kepada semua calon termasuk dari kalangan birokrat. "Kalau memiliki peluang pasti kami akomodir. Karena kami ingin Golkar menang," jelasnya.Menurutnya, peluang birokrat untuk diusung Golkar sangat terbuka. Dengan catatan memiliki hasil survei tinggi. "Kami utamakan indikator hasil survei," tegasnya. Sementara, Pengamat Politik Universitas Bosowa 45, Dr Arief Wicaksono mengatakan, figur atau balon bupati dari kalangan birokrat saat ini mendapat ruang yang paling terbuka. Bahkan sangat diminati semua kalangan.“Balon bupati dari figur lain, khususnya politisi tak lagi mendapat perhatian khusus. Dari pengalaman yang ada, masyarakat sebagai pemilih melihat roda pemerintahan yang dipimpin oleh politisi belum memberikan sesuatu sebagaimana yang diinginkan,” ujarnya. Menurutnya, modal pengalaman yang cukup di pemerintahan sebagai birokrat senior, calon bupati seperti Yusuf Sommeng memiliki besar peluang untuk mendapatkan amanah masyarakat di Pilkada mendatang. "Maka sepatutnya, Golkar harus perhitungkan kalangan birokrat," jelasnya. (fit)

Golkar Butuh Kepengurusan Baru
golkar

MAKASSAR, berita-sulsel.com – Partai Golkar Sulawesi Selatan membuka pintunya lebar-lebar kepada sejumlah birokrat yang ingin mengendarai partai berlambang pohon beringin ini di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 11 kabupaten, 9 Desember tahun ini.

Tercatat, sejumlah birokrat seperti, Yusuf Sommeng (Gowa), Andi Masykur Sulthan (Bulukumba), Andi Bau Amal (Bulukumba), Lutfi Haldie (Soppeng), Aji Sumarno (Selayar) dan yang lainnya telah mengikuti tes wawancara dengan tim 9 DPD I Golkar Sulsel.


Bahkan, beberapa birokrat seperti, Lutfi Halide dan Masykur Andi Sulthan secara khusus diakomidir Golkar Sulsel. Padahal kedua birokrat provinsi ini tidak direkomendasikan tim 7 DPD II Golkar Bulukumba dan Soppeng. “Kami akomodir semua calon yang memiliki potensi dan peluang menang,” ujar Ketua tim 9 Golkar Sulsel, Arfandy Idris, saat dihubungi, Jumat (26/6/2015).

Kata dia, Golkar Sulsel adalah partai yang terbukan kepada semua calon termasuk dari kalangan birokrat. “Kalau memiliki peluang pasti kami akomodir. Karena kami ingin Golkar menang,” jelasnya.

Menurutnya, peluang birokrat untuk diusung Golkar sangat terbuka. Dengan catatan memiliki hasil survei tinggi. “Kami utamakan indikator hasil survei,” tegasnya.

Sementara, Pengamat Politik Universitas Bosowa 45, Dr Arief Wicaksono mengatakan, figur atau balon bupati dari kalangan birokrat saat ini mendapat ruang yang paling terbuka. Bahkan sangat diminati semua kalangan.

“Balon bupati dari figur lain, khususnya politisi tak lagi mendapat perhatian khusus. Dari pengalaman yang ada, masyarakat sebagai pemilih melihat roda pemerintahan yang dipimpin oleh politisi belum memberikan sesuatu sebagaimana yang diinginkan,” ujarnya.

Menurutnya, modal pengalaman yang cukup di pemerintahan sebagai birokrat senior, calon bupati seperti Yusuf Sommeng memiliki besar peluang untuk mendapatkan amanah masyarakat di Pilkada mendatang. “Maka sepatutnya, Golkar harus perhitungkan kalangan birokrat,” jelasnya. (fit)

Comment