MAKASSAR, berita-sulsel.com – Calon Bupati Kabupaten Soppeng, Andi Kaswadi Razak mengaku kecewa dengan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Sulsel, yang mengakomodir Lutfi Halide (LHD) sebagai salah satu calon partai berlambang pohon beringin ini, di Pilkada Soppeng.
Kekecewaan Kaswadi disebabkan pengurus DPD I Golkar Sulsel, dalam hal tim 9 yang tidak berkoordinasi dengan pengurus DPD II Golkar Soppeng, terkait dimasukkannya nama Lutfi Halide.
Seperti diketahui, Lutfi Halide tidak masuk dalam rekomendasi tim 7 Golkar Soppeng yang diserahkan ke tim 9 Golkar Sulsel karena besan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo tersebut tidak melalui mekanisme pendaftaran.
“Idealnya ada penyampaikan kepada pengurus DPD II supaya bisa dikomunikasikan. Golkar adalah partai terbuka kepada siapapun yang memang layak maju,” ujar Kaswadi disela-sela sesi wawancara Golkar Sulsel, di Makassar, Kamis (25/6/2015).
Namun, Kaswadi menegaskan siap bertarung dengan siapapun, termasuk Lutfi Halide untuk memperebutkan rekomendasi Partai Golkar di Pilkada Soppeng. “Selamat datang di Partai Golkar, kita akan mengikuti semua tahapan penjaringan,” jelasnya.
Sementara, Ketua tim 9 Golkar Sulsel, Arfandy Idris menyampaikan, diakomodirnya, Lutfi Halide telah melalui mekanisme petunjuk langsung (Juklak) Pilkada Golkar yang memberikan ruang pada DPD I Partai Golkar menambah nama bakal calon. “Kami memasukkan nama calon yang dianggap memiliki potensi. Indikator utama survei dan peluang menang di pilkada menjadi tujuan utama,” jelas Arfandy.
Terkait kekecewaan, pengurus DPD II, Arfandy mengatakan, harusnya mereka menerima keputusan yang telah dikeluarkan oleh DPD I. Apalagi telah melalui mekanise yang telah ditetapkan Partai Golkar. ” Ini merupakan keputusan partai untuk menang,” tegas Arfandy.
Menanggapi kekecewaan Kaswadi, Arfandy mengatakan harusnya tidak terjadi. Sebab, selain telah sesuai dengan mekanisme, hal ini bukan hanya dilakukan untuk Kabupaten Soppeng. “Bukan hanya Soppeng, tapi kami lakukan penambahan dan pengurangan dihampir semua daerah. Jadi harusnya mereka juga harusnya memahami keputusan DPD I,” katanya.
Keputusan DPD I, lanjut Arfandi, merupakan hasil rapat pengurus Golkar. Itu harus dipatuhi seluruh kader. “Kita DPD I stabilisator untuk daerah,. Jadi kami yakin suara Golkar di pilkada nanti tidak akan pecah hanya karena perbedaan pandangan terkait pengusungan,” tandas Arfandy. (fit)
Comment