Insinyur Baru Diberi Insentif Rp 100 Juta per Tahun

[caption id="attachment_2507" align="alignleft" width="387"]Faisal, saat bertemu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (30/6/2015). Faisal, saat bertemu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (30/6/2015).[/caption]MAKASSAR, berita-sulsel.com - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) sedang menyusun program untuk menarik minat para sarjana mengambil profesi insinyur. Selain proses sertifikasi insinyur yang dibiayai APBN, insinyur baru juga akan diberi insentif atau remunerasi Rp100 juta per tahun yang juga bersumber dari APBN.Direktur Eksekutif PII, Faisal Safa, menjelaskan, insentif Rp100 juta per tahun untuk insinyur baru dimaksudkan untuk meningkatkan minat para sarjana mengambil profesi insinyur. Mengingat, saat ini profesi insinyur masih sangat minim."‎Sertifikasi insinyur terkendala biaya. Tapi, PII sudah bekerjasama dengan pemerintah pusat untuk membiayai sertifikasi ini. Pemerintah pusat menganggarkan Rp 400 miliar dan saat ini sementara digodok di DPR. Tapi, skemanya sementara diturunkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah," terang Faisal, saat bertemu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (30/6/2015).Faisal‎ mengungkapkan, kedatangannya menemui Gubernur Sulsel juga untuk menindaklanjuti kerjasama PII dengan Pemprov Sulsel. Khususnya, dalam pelaksanaan‎ Makassar Infrastruktur Summit, yang akan digelar September atau Oktober mendatang."Isu Makassar Infrastruktur Summit adalah‎ teknologi berbasis energi dan bio serta program insinyur di KTI yang berpusat di Sulsel, khususnya pengembangan kapabilitas insinyur di Kawasan Timur Indonesia. Gubernur ‎ juga akan mendukung program riset energi terbarukan yang akan kami lakukan," jelasnya.Ia menambahkan, PII akan mensertifikasi insinyur profesional di KTI. Sehingga, mereka siap bekerja dan bukan hanya siap latih. Apalagi, insinyur-insinyur kita justru banyak yang bekerja diluar keahlian mereka, seperti terjun ke perbankan dan lainnya."‎Rekomendasi kami kepada pemerintah adalah mengawal infrastruktur, keberpihakan kepada industri nasional, memberikan insentif fiskal kepada perusahaan nasional, dan program insinyur," lanjutnya.Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, berharap, Makassar Infrastruktur Summit yang digelar PII bisa melahirkan rekomendasi untuk pemerintah pusat. Syahrul bahkan siap memfasilitasi pelaksanaan program insinyur di Sulsel. "Pemprov siap, kita bisa carikan dana CSR untuk program insinyur ini," kata Syahrul. (ris)

Faisal, saat bertemu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (30/6/2015).
Faisal, saat bertemu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (30/6/2015).

MAKASSAR, berita-sulsel.com – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) sedang menyusun program untuk menarik minat para sarjana mengambil profesi insinyur. Selain proses sertifikasi insinyur yang dibiayai APBN, insinyur baru juga akan diberi insentif atau remunerasi Rp100 juta per tahun yang juga bersumber dari APBN.

Direktur Eksekutif PII, Faisal Safa, menjelaskan, insentif Rp100 juta per tahun untuk insinyur baru dimaksudkan untuk meningkatkan minat para sarjana mengambil profesi insinyur. Mengingat, saat ini profesi insinyur masih sangat minim.


“‎Sertifikasi insinyur terkendala biaya. Tapi, PII sudah bekerjasama dengan pemerintah pusat untuk membiayai sertifikasi ini. Pemerintah pusat menganggarkan Rp 400 miliar dan saat ini sementara digodok di DPR. Tapi, skemanya sementara diturunkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah,” terang Faisal, saat bertemu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (30/6/2015).

Faisal‎ mengungkapkan, kedatangannya menemui Gubernur Sulsel juga untuk menindaklanjuti kerjasama PII dengan Pemprov Sulsel. Khususnya, dalam pelaksanaan‎ Makassar Infrastruktur Summit, yang akan digelar September atau Oktober mendatang.

“Isu Makassar Infrastruktur Summit adalah‎ teknologi berbasis energi dan bio serta program insinyur di KTI yang berpusat di Sulsel, khususnya pengembangan kapabilitas insinyur di Kawasan Timur Indonesia. Gubernur ‎ juga akan mendukung program riset energi terbarukan yang akan kami lakukan,” jelasnya.

Ia menambahkan, PII akan mensertifikasi insinyur profesional di KTI. Sehingga, mereka siap bekerja dan bukan hanya siap latih. Apalagi, insinyur-insinyur kita justru banyak yang bekerja diluar keahlian mereka, seperti terjun ke perbankan dan lainnya.

“‎Rekomendasi kami kepada pemerintah adalah mengawal infrastruktur, keberpihakan kepada industri nasional, memberikan insentif fiskal kepada perusahaan nasional, dan program insinyur,” lanjutnya.

Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, berharap, Makassar Infrastruktur Summit yang digelar PII bisa melahirkan rekomendasi untuk pemerintah pusat. Syahrul bahkan siap memfasilitasi pelaksanaan program insinyur di Sulsel. “Pemprov siap, kita bisa carikan dana CSR untuk program insinyur ini,” kata Syahrul. (ris)

Comment