PGRI Sulsel Bangun Klinik Konsultasi Guru

[caption id="attachment_2504" align="alignleft" width="378"]Prof Wasir Thalib, Ketua PGRI Sulsel, bertemu Gubernur Sulsel, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si., MH di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (30/6/2015). Prof Wasir Thalib, Ketua PGRI Sulsel, bertemu Gubernur Sulsel, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si., MH di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (30/6/2015).[/caption] MAKASSAR, berita-sulsel.com - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulsel akan membangun klinik konsultasi guru. Klinik tersebut akan menjadi pusat pelayanan bagi guru-guru yang memiliki masalah dalam hal profesi mereka. "Klinik konsultasi guru ini akan dikerjasamakan dengan Dinas Pendidikan Sulsel, Insya Allah diwujudkan tahun ini," kata ‎Prof Wasir Thalib, Ketua PGRI Sulsel, usai bertemu Gubernur Sulsel, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si., MH di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (30/6/2015). Prof Wasir menjelaskan, di Sulsel ada 151 ribu guru dan 80 ribu‎ diantaranya adalah PNS. Sisanya, merupakan tenaga honorer dan tenaga kontrak. Berbagai persoalan mereka hadapi terkait profesi guru, seperti masalah sertifikasi hingga promosi. "Disinilah fungsi klinik konsultasi guru, yang akan membantu para guru, baik yang PNS atau bukan, ketika menghadapi masalah terkait profesi mereka," jelasnya. Selain membangun klinik konsultasi guru, Prof Wasir juga melaporkan pelaksanaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) PGRI Sulsel yang akan dipusatkan di Kabupaten Bantaeng, November mendatang. Bantaeng dipilih sebagai tempat pelaksanaan Porseni PGRI, mengingat daerah tersebut sudah berpengalaman melaksanakan even-even besar. "Bantaeng sukses menjadi tuan rumah Porseni TNI dan Porda. Bantaeng juga memiliki venue yang cukup lengkap," ujarnya. Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, menilai, organisasi PGRI berbeda dengan organisasi lainnya.‎ PGRI diisi oleh guru-guru yang dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. "PGRI beda dengan organisasi lain. Di PGRI ini, ada guru-guru yang bekerja ikhlas, tanpa pamrih," kata Syahrul. Ia berjanji, akan mendukung semua program PGRI. Termasuk dalam pembangunan klinik konsultasi guru dan pelaksanaan Porseni."Siapkan semuanya dengan baik, saya akan bantu sesuai kemampuan yang ada," janjinya. (ris)

Prof Wasir Thalib, Ketua PGRI Sulsel, bertemu Gubernur Sulsel, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si., MH di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (30/6/2015).
Prof Wasir Thalib, Ketua PGRI Sulsel, bertemu Gubernur Sulsel, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si., MH di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (30/6/2015).

MAKASSAR, berita-sulsel.com – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulsel akan membangun klinik konsultasi guru. Klinik tersebut akan menjadi pusat pelayanan bagi guru-guru yang memiliki masalah dalam hal profesi mereka.

“Klinik konsultasi guru ini akan dikerjasamakan dengan Dinas Pendidikan Sulsel, Insya Allah diwujudkan tahun ini,” kata ‎Prof Wasir Thalib, Ketua PGRI Sulsel, usai bertemu Gubernur Sulsel, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si., MH di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (30/6/2015).


Prof Wasir menjelaskan, di Sulsel ada 151 ribu guru dan 80 ribu‎ diantaranya adalah PNS. Sisanya, merupakan tenaga honorer dan tenaga kontrak. Berbagai persoalan mereka hadapi terkait profesi guru, seperti masalah sertifikasi hingga promosi.

“Disinilah fungsi klinik konsultasi guru, yang akan membantu para guru, baik yang PNS atau bukan, ketika menghadapi masalah terkait profesi mereka,” jelasnya.

Selain membangun klinik konsultasi guru, Prof Wasir juga melaporkan pelaksanaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) PGRI Sulsel yang akan dipusatkan di Kabupaten Bantaeng, November mendatang. Bantaeng dipilih sebagai tempat pelaksanaan Porseni PGRI, mengingat daerah tersebut sudah berpengalaman melaksanakan even-even besar.

“Bantaeng sukses menjadi tuan rumah Porseni TNI dan Porda. Bantaeng juga memiliki venue yang cukup lengkap,” ujarnya.

Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, menilai, organisasi PGRI berbeda dengan organisasi lainnya.‎ PGRI diisi oleh guru-guru yang dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. “PGRI beda dengan organisasi lain. Di PGRI ini, ada guru-guru yang bekerja ikhlas, tanpa pamrih,” kata Syahrul.

Ia berjanji, akan mendukung semua program PGRI. Termasuk dalam pembangunan klinik konsultasi guru dan pelaksanaan Porseni.”Siapkan semuanya dengan baik, saya akan bantu sesuai kemampuan yang ada,” janjinya. (ris)

Comment