
berita-sulsel.com – Hidup itu pengabdian dan kita lahir untuk orang lain. Kita ini bukan untuk diri sendiri, tapi untuk orang lain dan masyarakat banyak.
Bagi saya, jabatan itu adalah amanah, sedang amanah yang dijalankan dengan baik merupakan ibadah.
Pesan ini disampaikan Dr H Rahmansyah Msi, politisi Partai Golkar Sulsel, Kamis 2 Juli 2015. Sebagai kader partai, kata Rahmansyah, dalam hubungan apapun, dirinya selalu menjaga komitmen. Hal tersebut menjadi sebuah keharusan, meskipun sulit dilakukan. Apalagi dalam sebuah hubungan politik.
Menurutnya, komitmen sering dijadikan sebagai syarat yang ‘diwajibkan’ dalam membangun kerjasama. Namun, jelas pria kelahiran Makassar 24 April 1967, dalam dunia politik yang penuh dengan kepentingan dan intrik-intrik harus dibarengi dengan kemampuan khusus. “Menjaga komitmen adalah sesuatu yang sangat susah dilakukan,” paparnya.
Kata dia, banyak komitmen yang telah dibuat setiap orang, khususnya para politisi telah terlanggar, setiap kader yang terlibat ‘hubungan kerjasama’ dengan partai politik memiliki kepentingan yang mengarah kepada kekuasaan atau politik praktis.
“Jika kita mengaca pada kondisi perpolitikan yang ada saat ini, sangat jarang menemukan mereka yang memegang teguh komitmen dalam konteks ‘kerjasama politik’. Masyarakat atau publik mengetahui semua hal tersebut. Hubungan yang telah dibangun selalu saja ada kelompok yang berupaya menciderai komitmen politik tersebut,” paparnya.
Untuk itu, jelas alumni S3 Sosiologi UNM ini, jabatan yang seperti wakil rakyat adalah amanah. “Kita ini dipilih oleh masyarakat, beban moral dipundak kita sangat berat, kita ini wakil rakyat,” paparnya.
Abu Dzar, seorang sahabat nabi pernah berkata, jelas Suami Hj Haliyah Sommeng SE ini, suatu ketika pernah meminta jabatan kepada Nabi, kemudian Nabi menepuk pundaknya seraya mengatakan, “Wahai Abu Dzar! Sesungguhnya engkau itu orang yang lemah, dan sesungguhnyanjabatan itu adalah amanat, dan jabatan itu akan membuat kehinaan dan penyesalan di hari kiamat kecuali orang yang dapat memegang jabatan sebagaimana mestinya dan dapat melaksanakan jabatan (amanat) yang semestinya”. HR. Muslim.
Dari riwayat tersebut, jabatan sebagai anggota dewan atau pimpinan adalah amanah dari Allah yang harus dipertanggungjawabkan kelak dihadapan-Nya. “Jabatan itu bisa membuat seseorang terhina dan tersiksa di hari kiamat. Sejumlah tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi,” paparnya.
Setiap orang yang menyadari tanggungjawab dan amanahnya, jelas Rahmansyah, tidak akan berebut jabatan apalagi dengan cara-cara yang tidak etis atau praktik-praktik yang tidak wajar, yaitu dengan cara memfitnah atau mendiskreditkan yang lain. (ft)
Biodata
Nama : Dr H Rahmansyah Msi
TTL : Makassar 24 April 1967
Pendidikan
* SD Centre Malino
* SMPN 2 Sungguminasa Gowa
* SMA 159 Sungguminasa
* S1 Unhas
* S2 STIA LAN Makassar
* S3 Sosiologi UNM
Istri : Hj Haliyah Sommeng SE
Anak
1. Farhan Aulia Rahman
2. Faeruz Aulia Rahman
3. Fauzi Aulia Rahman
Jabatan
*Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gowa dua periode
*Anggota DPRD Sulsel Fraksi Partai Golkar
Comment