Ini Sifat Manusia Saat Menghadapi Tekanan Hidup

Masalah dalam kehidupan memang sulit untuk dihindari dan memang manusia tidak bisa lepas dari masalah. Di dalam hidup kita tentunya tidak lepas dari cobaan, tapi kita harus ingat bahwa kekuatan kita tidak ada apa-apanya. Hanya Tuhan yang sanggup mengatasi masalah kita.

Anthony Dio Martin menulis di jawaban.com lebih-lebih hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai zaman kontemporer ini dengan sebutan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan yang cepat dan tidak jarang mengagetkan.


“Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh” (John Gray). Tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Ada empat tipe manusia yang dapat menggambarkan kepribadiannya, terlihat melalui sikapnya dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut.

TIPE KAYU RAPUH

Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang seperti ini dalam kesehariannya terlihat bagus. Tapi sebenarnya di dalam hatinya ia sangat rapuh. Sedikit saja kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tidak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang dengan tipe ini perlu berlatih untuk berpikir positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.

Kayu Rapuh

Majalah Time pernah menyajikan topik “Generasi Kepompong” (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang seperti ini, kadang kita harus lebih berani untuk tega. Sesekali mereka perlu belajar dan dilatih untuk menghadapi kesulitan. Posisikan diri kita sebagai pendamping mereka.

TIPE LEMPENG BESI

Orang dengan tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan di awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi yang menekan itu semakin besar dan kompleks, besi mulai bengkok dan tidak stabil. Demikian pula orang-orang dengan tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi yang berlarut-larut.

Lempeng Besi

Tambahan tekanan sedikit saja membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.

TIPE KAPAS

Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang dengan tipe ini mampu bersikap fleksibel. Cobalah kita menekan sebongkah kapas. Bentuknya yang lembut akan mengikuti tekanan yang terjadi.

Tipe Kapas
Kapas mampu menyesuaikan diri saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat dia kembali pada keadaannya yang semula. Sehingga bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.

TIPE BOLA PINGPONG

Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini, karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan justru akan memantul ke atas dengan lebih dahsyat.

Bola Pingpong

Sama seperti kisah hidup salah satu motivator dunia, Anthony Robbins. Dalam salah satu biografinya dikatakan bahwa, usaha untuk memotivasi diri adalah dengan sengaja membeli sebuah bangunan mewah sementara uangnya tidak memadai. Akan tetapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat finansial yang diharapkannya.

Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin dia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran, dan mengalami kerja paksa setiap hari.

Dalam penjara, fisik Dostoevsky sudah menyerupai ikan herring dalam kaleng. Meskipun begitu, Siberia yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya. Karena dari sana dia melahirkan karya tulis terbesarnya, seperti “The Double” dan “Notes of The Dead”. Dostoevsky menjadi sastrawan dunia.

Kedua orang ini hanyalah sebagian kecil dari manusia yang berhasil mengatasi tekanan dalam hidupnya. Yang penting sekarang adalah diri kita. Saat kita menghadapi kesulitan, seperti apakah diri kita? Bagaimana reaksi kita?

Tidak menjadi persoalan dimana kita saat ini. Tetapi yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya bangun mental hingga ke level bola pingpong. Saat itulah kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi sesuatu yang perlu dicemaskan.

Jadi saat ini, anda termasuk tipe manusia yang mana?

sumber : http://goo.gl/4vEBfd

Comment