berita-sulsel.com – KEBIASAAN menonton TV berlama-lama telah dibuktikan banyak penelitian berdampak bagi kesehatan, bahkan menyebabkan kematian lebih dini. Kenaikan berat badan dan penyakit jantung adalah dua masalah kunci yang menyebabkan kecenderungan tersebut. Berikut adalah beberapa efek kesehatan dari menonton TV dan seperti dilansir dari Boldsky, Selasa (7/7/2015).
Kebiasaan menonton TV selama lebih dari dua jam per hari meningkatkan kemungkinan berkembangnya diabetes tipe 2 hingga 20 persen. Memotong kembali pada menonton TV dapat mengurangi risiko tidak hanya diabetes tipe 2, tetapi juga risiko kematian dini.
Obesitas
Berbagai penelitian telah mengungkapkan hubungan menonton televisi dengan berat badan dan obesitas. Gaya hidup ini dapat berdampak signifikan pada kesehatan, karena Anda mengeluarkan lebih sedikit energi ketika Anda bersantai di kursi daripada ketika Anda bergerak.
Ganguan suasana hati
Tidur adalah penting karena memungkinkan otak Anda untuk pulih dari kerasnya hari. Pada malam hari, saat menonton TV di ruang remang-remang, paparan layar TV menyala dapat mendorong perubahan di otak yang akhirnya memicu gangguan suasana hati seperti depresi.
Merusak otak
Menonton TV terlalu sering dapat mengubah struktur otak anak dengan cara yang merusak. Para peneliti telah menemukan bahwa, anak-anak yang biasa menonton TV terlalu lama bisa mengalami perubahan berat di otak.
Menurut sebuah penelitian di Jepang yang dilakukan pada 276 anak-anak (usia 13 -18), pindaian MRI otak anak-anak menunjukkan peningkatan jumlah materi abu-abu di sekitar polor korteks depan. Ini membuktikan efek negatif dari menonton TV bagi kesehatan yang mempengaruhi kecerdasan verbal.
Jumlah sperma berkurang
Menonton berjam-jam di depan TV secara teratur memiliki dampak besar pada kesuburan laki-laki. Pria yang demikian ditemukan akan memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit daripada rekan mereka jarang berlama-lama diam menonton TV.
Dari penelitian tersebut, pria yang sering berolahraga selama 15 jam dalam lima minggu memiliki jumlah sperma 73 persen lebih tinggi daripada mereka yang memiliki kebiasaan menonton TV.
Comment