BERITA-SULSEL.COM – Sedikitnya 114 mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Lamaddukelleng Wajo dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lamaddukelleng Wajo, mengikuti program Kuliah Kerja Lapangan (KKLP) di Kecamatan Majauleng Wajo.
Para calon sarjana hukum dan sarjana ekonomi itu disebar pada 7 desa dan 3 kelurahan, selama dua bulan berbaur dan berinteraksi dengan masyarakat desa. Demikian ditegaskan Ketua STIH Lamaddukelleng Wajo, Prof.Dr. Siardin Andi Jemma, M.Si Jumat 14 Agustus di Wajo.
Mahasiswa mulai berada di lokasi awal Agustus dan berakhir September 2015. Selama berada di desa kegiatan yang dilakukan di antaranya membantu aparat desa melakukan pembenahan administrasi desa serta bersama masyarakat melakukan pembenahan batas desa dan tanda-tanda administrasi desa lainnya, tegas Dosen Dipekerjakan Kopertis (DPK) di kampusnya itu.
Selain itu, mahasiswa juga melakukan advokasi dan penyuluhan akan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan serta menyelamatkan generasi muda dari bayang-bayang ancaman narkoba dan zat adaptif lainnya. “Disini juga mahasiswa memasang spanduk di sudut desa tentang pentingnya mencegah terjadinya kasus-kasus korupsi pada semua lini kehidupan,” tandas mantan Ketua KPU Wajo ini.
Selama mahasiswa berada di tengah masyarakat desa, mereka didampingi para dosen pembimbing di antaranya; Andi Bau Mallelengeng, SH, MH; Ismail Ali, SH,MH; Maskawati, SH, MH; Andi Syamsir, SH, MH; Dr.H.Andi Baharuddin Palassari, SH, M.Ag; Andi Bau Salman, SE, MM; Drs.H.Baso Harun, M.Si; Drs.Andi Bakti, M.Si; H. Norman Dg Bau SE, MSi.
Para dosen pembimbing itu mendampingi mahasiswa melaksanakan program kerja yang akan direalisasikan selama berada di desa. “Hasil kerja di desa kemudian disusun dalam bentuk laporan karya ilmiah, kemudian diseminarkan setelah mahasiswa ditarik masuk kembali ke kampus, tandas mantan anggota DPRD Wajo dari Fraksi Partai Golkar ini.
Rangkaian dari KKLP ini awal September mahasiswa akan melakukan studi banding Jawa dan Bali dengan mengunjungi beberapa kampus negeri dan swasta di Bali dan Surabaya, tegas salah seorang profesor yang menetap di Wajo ini.
Prof Andi Siardin meraih guru besar ilmu hukum 2007 dengan pangkat golongan IV-E, menyelesaikan S1 Fisip UVRI Makassar, S2 Admistrasi Publik PPs-Unhas 1996 serta S3 hukum PPs-UNHAS .
DPK selama 13 tahun, 6 bulan dan 14 hari di STIA Prima Sengkang Wajo. Ketua Non Aktif, Yayasan Pengembangan Sumber Daya Insani YP-SDI Lamaddukelleng. Anggota DPRD Wajo 2007-2012 dari Fraksi Partai Golkar serta pernah mendapat SK Kadis Pendidikan Wajo 2009 dari Bupati Wajo Andi Burhanuddin, tetapi mengundurkan diri. (ft)
Comment