BERITA-SULSEL.COM – Partai Golkar harus utuh, niat saya dengan Syahrul Yasin Limpo sebagai ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Sulsel sama, yaitu membesarkan partai. Sebab, saya dan pak Syahrul tak bisa dipisahkan.
Hal ini tegaskan Pelaksana tugas (plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Takalar versi Agung Laksono, Yusuf Gunco kepada wartawan pasca melakukan konsolidasi dengan pengurus Golkar Takalar di Makassar, Senin (17/8/2015). Menurutnya, walau dirinya saat ini berada dikubu Agung Laksono, bukan berarti ingin melawan Syahrul.
“Pak Syahrul itu komandan saya, secara pribadi tak pernah berseberangan dengan beliau. Sehingga saya tak mau pisah. Sebab dia yang membesarkan saya, tapi pemikiran dalam politik berbeda,” jelanya.
Mantan anggota DPRD Kota Makassar ini menegaskan, saat ini dirinya telah mendapat Surat Keputusan (SK) sebagai Plt ketua DPD II Kabupaten Takalar. “Setelah adanya SK tersebut, saya kembali diamanahkan untuk menggelar musyawarah daerah 10 September mendatang. Sebelum hajatan tersebut terlaksana, saya telah melakukan konsolidasi partai dengan kader partai di Takalar,” ujarnya.
Pada prinsipnya, kata Yugo, konsolidasi partai pasca adanya SK Plt dari Agung Laksono bertujuan untuk menghidupkan dan membesarkan partai, apa lagi memecah belahnya. “Kami berharap Musda September tahun ini bisa terlaksana dengan baik. Kami tidak mencari tandingan. Sebab, pasca putusan PTUN di Jakarta yang mensahkan struktur organisasi kepengurusan Agung Laksono dengan adanya SK mentri Hukum dan HAM, kami meyakini ini sah secara hukum,” paparnya.
Yugo menegaskan, walau ada suara sumbang yang menyebutkan Golkar versi Agung Laksono ilegal, hal tersebut bukan suatu yang subtansi.
“Menjadi pengurus partai versi Agung Laksono adalah pilihan, ini resikonya berpolitik, sebab politik itu pilihan. Jika dipecat sebagai kader dari kubu Aburizal Bakrie, itu adalah resiko. Yakin dan percaya kubu Agung akan menjadi pemenang,” terangnya.
Penunjukan Yusuf Gunco sebagai ketua DPD II Golkar Takalar mendapat sambutan baik dari kader dan pengurus partai. Hal tersebut terlihat dari undangan yang layangkan Bupati Takalar, Burhanuddin Baharuddin yang mengundangnya untuk hadir memperingati HUT RI ke 70.
“Pemda Kabupaten Takalar mengundang saya sebagai ketua DPD II Partai Golkar Takalar untuk menghadiri peringatan HUT RI ke 70 di Lapangan H Makkatang Dg Sibali,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPD I Partai Golkar Maros, Muhammad Ramli Rahim. Menurutnya, opini yang ada di masyarakat saat ini tak bisa menjadi rujukan untuk melihat versi mana yang legal dan ilegal. “Saya sangat yakin, Golkar versi Agung Laksono yang sah secara hukum,” ujarnya.
Kata dia, saat ini, hampir semua kabupaten dan kota di Sulsel telah memiliki pengurus, bahkan 9 daerah telah melaksanakan Musda, tinggal Makassar, Sinjai, Bone, Parepare dan Takalar. (des)
Comment