UKI Paulus Menangkan Kompetisi Dana Penelitian

Ketua LPPM UKIP Makassar, Drs.Petrus Ma'na, M.Si (tengah) diapit Kordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof.Dr.Ir.Andi Niartiningsih, MP (kanan) dan Sekpel Kopertis IX Sulawesi, Dr.Hawignyo, MM (kiri)

Ketua LPPM UKIP Makassar, Drs.Petrus Ma'na, M.Si (tengah) diapit Kordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof.Dr.Ir.Andi Niartiningsih, MP (kanan) dan Sekpel Kopertis IX Sulawesi, Dr.Hawignyo, MM (kiri)

Ketua LPPM UKIP Makassar, Drs.Petrus Ma'na, M.Si (tengah) diapit Kordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof.Dr.Ir.Andi Niartiningsih, MP (kanan) dan Sekpel Kopertis IX Sulawesi, Dr.Hawignyo, MM (kiri)
Ketua LPPM UKIP Makassar, Drs.Petrus Ma’na, M.Si (tengah) diapit Kordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof.Dr.Ir.Andi Niartiningsih, MP (kanan) dan Sekpel Kopertis IX Sulawesi, Dr.Hawignyo, MM (kiri)

BERITA-SULSEL.COM – Tahun akademik 2015, UKI Paulus berhasil memenangkan kompetisi dana penelitian bagi dosen dan mahasiswa dari Kemenristek Dikti RI senilai Rp.6 milyar lebih. Dana tersebut dimenangkan dari proposal yang dikirim ke Dikti, kemudian diseleksi dan hasilnya, jika proposal penelitian itu dananya dijumlah mencapai sebesar itu.

Hal ini disampaikan Ketua LPPM UKI Paulus Makassar, Drs. Petrus Ma’na, M.Si, di kampusnya Selasa 18 Agustus 2015. Kata dia, pencapaian dana sebesar itu, berkat kerja keras dan koordinasi yang baik seluruh civitas akademika, sehingga cukup banyak proposal dosen dan mahasiswa yang berhasil ikut dalam seleksai proposal.


“Jenis penelitian dimenangkan ada alokasi dananya sekitar Rp 100 juta serta ada Rp 50 juta,” tegas magister administrasi publik PPs UGM Jokyakarta ini.

Menurutnya, penelitian termasuk satu darma dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, kurang dijalani secara serius oleh civitas akademika kampus. Padahal dalam proses pembelajaran justru penelitian menjadi jantungnya pembelajaran.

“Para dosen di luar negeri, hasil penelitian yang menggelobal apalagi terpublikasi pada jurnal internasional dan dibaca meluas kalangan akademisi seluruh pelosok dunia menjadi daya saing, dan membawa gengsi bagi kampus tempat mengajar dan pribadi sang dosen dalam meniti perjalanan karirnya,”ungkap mantan Dosen Kopertis Dipekerjakan (DPK) Universitas Timor Timur Dili 1993.

Tahun 1998, kata Petrus, studi S2 di PPs-UGM dan meraih gelar magister tahun 2000. Dimasa referendum Timor Timur, pria kelahiran Makale Toraja 22 Pebruari 1962 ditunjuk dari kampus jadi anggota Tim Forum Rektor di Timor Timur memantau dan mengawasi proses jajak pendapat. Hasil akhir referendum 77 persen menyatakan merdeka dan lepas dari NKRI.

Perubahan politik negara baru Timor Leste menjadikan kandidat doktor administrasi publik PPs-UNM memilih kembali ke tanah leluhurnya di Sulsel dan pindah mengajar tahun 2000, dari Kopertis VII Bali ke Kopertis IX Sulawesi ditempatkan di UKI Paulus. Kampus tempat mengabdi ini, memberi amanah jadi Kepala Unit Penelitian 2003-2007. (ft)

ads

Comment