[caption id="attachment_3391" align="alignleft" width="594"] Idris-Suardi Diterpa Kampanye Hitam[/caption]BARRU, BERITA-SULSEL.COM – Kampanye hitam melalui media sosial (medsos) bukan hanya terjadi di daerah lain yang menggelar pilkada, tapi juga marak di Barru. Melalui akun palsu, para penebar fitnah tersebut leluasa menyudutkan kandidat incumbent Andi Idris Syukur melalui group Facebook.Hampir setiap saat, akun anonim tersebut memunculkan status dan gambar yang memojokkan Idris dengan beragam tudingan kampanye hitam (black campaign). Bahkan, kalimatnya pun makin menjurus kasar, termasuk menyinggung keluarga pasangan Suardi Saleh itu.Tak sampai di situ, group Facebook seperti “Orang Barru” misalnya, adminnya yang diduga pendukung kandidat lain, langsung mengeluarkan akun Facebook yang selama ini respek terhadap Idris, maupun masyarakat yang menyatakan mendukung pasangan bertagline “Bekerja untuk Rakyat” itu.Selain itu, link berita yang memuat tentang kegiatan positif Idris-Suardi juga langsung dihapus saat dimasukkan ke group itu. Begitu juga ketika ada komentar yang mendukung dan memuji Idris, semua di-delete, seolah tidak ingin menerima kenyataan jika masyarakat masih menghendaki Idris.Padahal awalnya, group yang awalnya dijadikan media untuk berdiskusi tentang Barru dan bebas menyampaikan komentar-komentar positif, mendadak menjadi group yang dikuasai para pemilik akun palsu setelah mereka kelabakan mengimbangi pemberitaan positif Idris-Suardi.Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi diberbagai kesempatan, mengaku, akan bersama-sama aparat kepolisian melacak dan menertibkan para akun palsu tersebut yang marak di sejumlah daerah jelang pilkada di 11 kabupaten di Sulsel.Menurut Laode, pihaknya telah memantau pergerakan akun-akun anonim di media sosial yang mengarah kepada perbuatan fitnah terhadap pasangan calon kepala daerah.“Kita akan mengusutnya bersama kepolisian. Pelibatan kepolisian berdasarkan jenis kegiatan yang dianggap sudah layak dikategorikan sebagai pelanggaran pidana umum,” tegas Arumahi kepada wartawan di Makassar, belum lama ini.Juru Bicara AIS, Arif Saleh mengharapkan, agar pihak terkait bisa melacak keberadaan akun palsu tersebut, sekaligus memproses sesuai prosedur siapa otak dibalik penebar fitnah dan black campaign di media sosial.“Menyebar black campaign dan fitnah dengan menggunakan akun palsu adalah bukti bila mereka tidak ingin bersaing secara sehat. Sekali lagi, jauh lebih bermartabat jika momentum pilkada dijadikan ruang adu konsep dan gagasan,” imbau deklarator Perhimpunan Jurnalis Ajattapareng (Pijar) itu.Arif berharap, baik Panwaslu maupun kepolisian segera mengungkap dan menertibkan akun palsu tersebut yang marak dan terorganisir menebar beragam kampanye hitam.“Jangan nodai Pilkada Barru dengan cara-cara kotor. Bukankah kita semua sepakat menjalankan pilkada bermartabat dan damai? Ini tanggung jawab kita bersama menjaga suasana kondusif di Barru, meski beda pilihan,” pungkasnya.
BARRU, BERITA-SULSEL.COM – Kampanye hitam melalui media sosial (medsos) bukan hanya terjadi di daerah lain yang menggelar pilkada, tapi juga marak di Barru. Melalui akun palsu, para penebar fitnah tersebut leluasa menyudutkan kandidat incumbent Andi Idris Syukur melalui group Facebook.
Hampir setiap saat, akun anonim tersebut memunculkan status dan gambar yang memojokkan Idris dengan beragam tudingan kampanye hitam (black campaign). Bahkan, kalimatnya pun makin menjurus kasar, termasuk menyinggung keluarga pasangan Suardi Saleh itu.
Tak sampai di situ, group Facebook seperti “Orang Barru” misalnya, adminnya yang diduga pendukung kandidat lain, langsung mengeluarkan akun Facebook yang selama ini respek terhadap Idris, maupun masyarakat yang menyatakan mendukung pasangan bertagline “Bekerja untuk Rakyat” itu.
Selain itu, link berita yang memuat tentang kegiatan positif Idris-Suardi juga langsung dihapus saat dimasukkan ke group itu. Begitu juga ketika ada komentar yang mendukung dan memuji Idris, semua di-delete, seolah tidak ingin menerima kenyataan jika masyarakat masih menghendaki Idris.
Padahal awalnya, group yang awalnya dijadikan media untuk berdiskusi tentang Barru dan bebas menyampaikan komentar-komentar positif, mendadak menjadi group yang dikuasai para pemilik akun palsu setelah mereka kelabakan mengimbangi pemberitaan positif Idris-Suardi.
Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi diberbagai kesempatan, mengaku, akan bersama-sama aparat kepolisian melacak dan menertibkan para akun palsu tersebut yang marak di sejumlah daerah jelang pilkada di 11 kabupaten di Sulsel.
Menurut Laode, pihaknya telah memantau pergerakan akun-akun anonim di media sosial yang mengarah kepada perbuatan fitnah terhadap pasangan calon kepala daerah.
“Kita akan mengusutnya bersama kepolisian. Pelibatan kepolisian berdasarkan jenis kegiatan yang dianggap sudah layak dikategorikan sebagai pelanggaran pidana umum,” tegas Arumahi kepada wartawan di Makassar, belum lama ini.
Juru Bicara AIS, Arif Saleh mengharapkan, agar pihak terkait bisa melacak keberadaan akun palsu tersebut, sekaligus memproses sesuai prosedur siapa otak dibalik penebar fitnah dan black campaign di media sosial.
“Menyebar black campaign dan fitnah dengan menggunakan akun palsu adalah bukti bila mereka tidak ingin bersaing secara sehat. Sekali lagi, jauh lebih bermartabat jika momentum pilkada dijadikan ruang adu konsep dan gagasan,” imbau deklarator Perhimpunan Jurnalis Ajattapareng (Pijar) itu.
Arif berharap, baik Panwaslu maupun kepolisian segera mengungkap dan menertibkan akun palsu tersebut yang marak dan terorganisir menebar beragam kampanye hitam.
“Jangan nodai Pilkada Barru dengan cara-cara kotor. Bukankah kita semua sepakat menjalankan pilkada bermartabat dan damai? Ini tanggung jawab kita bersama menjaga suasana kondusif di Barru, meski beda pilihan,” pungkasnya.
Comment