Kemenristek Dikti RI : Kampus Non Aktif Stop Terima Maba

Kemenristek Dikti RI : Kampus Non Aktif Stop Terima Maba

Kemenristek Dikti RI : Kampus Non Aktif Stop Terima Maba

Kemenristek Dikti RI : Kampus Non Aktif Stop Terima Maba
Supriadi Rustad

BERITA-SULSEL.COM – Kampus Perguruan Tinggi (PT) dengan status nonaktif Pusat Data Perguruan Tinggi (PDPT) stop dulu, menerima mahasiswa baru. Status non aktif PDPT itu berarti sinyal PT sakit. Status sakit sehingga pelayanan administrasi dari Kemenristek Dikti juga dihentikan.

Maba yang diterima tentu tidak akan terdaftar lagi di PDPT, tentu akan menambah lagi masalah. Demikian ditegaskan Ketua Tim Evaluasi Kinerja Perguruan Tinggi Kemenristek Dikti, Prof.Dr. Supriadi Rustad, M.Si dalam jumpa pers digelar di Kantor Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Jumat 2 Oktober 2015 didampingi Sekretaris Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Dr.Hawignyo, MM.


Dijelaskan, kedatangan ke Makassar guna melakukan klarifikasi ke kampus Universias Indonesia Timur (UIT), selaku salah satu kampus dengan status PDPT non aktif. “Kampus ini dari jumlah mahasiswa melebihi ITB Bandung. Mahasiswa yang tercatat di UIT sekitar 20 ribu lebih, ITB sekitar 18 ribu. Segi dosen sangat jauh berbeda. ITB punya dosen 1200 orang sedang UIT hanya 320 orang,”tegas mantan pelaksana tugas Kordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi ini.

Ditanya status mahasiswa yang kampusnya di non aktifikan, Supriadi menegaskan, sepanjang mahasiswa terdaftar nama dan nomor induk mahasiswa pada PDPT Kemeneristek Dikti, tidak perlu risau karena Kemenristek akan mencarikan jalan keluar. “Mahasiswa yang tidak terdaftar, itu adalah risiko dan konsikwensi dari mahasiswa dan pengelola kampus bersangkutan,”tegas mantan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti).

Tim Evaluasi Kinerja Kemenristek Dikti, sudah berada di Makassar sejak Kamis-Jumat 1-2 Oktober. Melakukan klarifikasi dengan pihak pengelolah UIT Makassar. Hasil temuan lapangan menunjukkan, administrasi amat semrawut. “Data detail wisuda tidak bisa diberikan serta data maba 2015,”tegas mantan Pembantu Rektor bidang Akademik Universitas Negeri Semarang ini.

Supriadi juga menegaskan data di kampus itu sangat berbeda jauh, wisuda 2015, wisudawan tervalidasi di Kopertis IX Sulawesi sebanyak 922 orang, laporan rektor saat wisuda 3137 orang, kemudian wisudawan yang dipanggil saat prosesi wisuda mendekati 4000 orang.

Hal sama juga ketika tim evaluasi meminta data wisuda 2014,2013,2012 dan 2011 juga tidak dapat diberikan, padahal proses wisuda sudah berlangsung lama. Hal sama juga data mahasiswa, tidak bisa diberikan kepada tim. “Pihak kampus UIT menjanjikan akan memberikan data itu pada 12 Oktober 2015 tandas Supriadi Rustad. Tim evaluasi ini yang turun ke UIT di Sulsel adalah kampus ke-17 yang dikunjungi dan pertama di Sulawesi. Tim evaluasi sudah turun ke Kopertis Wilayah VII dan IV,”katanya. (fgt)

Comment