BERITA-SULSEL.COM – Guna meningkatkan kualitas, dosen tak lagi sekedar mengajar mahasiswa di kampus. Mereka juga harus menjadi ilmuwan atau peneliti yang baik. Melalui bidang itu, para dosen diharapkan bisa memiliki peningkatan dalam teknologi dan dapat mengaplikasikannya untuk mengatasi masalah manusia.
Assesor Jurnal Direktoral Perguruan Tinggi (DIKTI), Profesor Ir Wasmen Manalu, Ph.D, mengungkapkan bila seorang peniliti harus memiliki tanggung jawab untuk bisa memublikasikan jurnal mereka ke ranah publik.
“Seorang ilmuan yang bertanggung jawab juga harus melakukan penelitian dan memublikasikan temuannya ke ranah publik. Berkaitan dengan itu, media yang diakui secara resmi adalah jurnal ilmiah. Untuk itulah, memublikasikan hasil temuan adalah hal yang wajib dilakukan oleh seluruh dosen,” ungkapnya, seperti dikutip dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu(7/10/2015).
Profesor Wasmen mengimbuhkan, tugas seorang ilmuwan tidak hanya menumpuk penelitiannya. Namun, memiliki kewajiban untuk memublikasikannya.
”Tugas seorang peneliti yaitu untuk membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi bagi peningkatan keberadaban dan kesejahteraan manusia,” imbuhnya.
Saat ini jumlah peneliti di Indonesia masih tergolong sedikit. Di kawasan Asia saja, Indonesia menempati posisi 11, sedangkan di dunia menampatkan peringkat 54.
”Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, juga para dosen dan ilmuan yang ada di Indonesia, seharusnya jurnal yang terpublikasi di Indonesia harus sangat tinggi. Hal ini disebabkan masih kurang sadarnya para ilmuan Indonesia untuk memublikasikan penelitiannya, baik secara nasional maupun internasional. Selain itu, penelitian yang harus ditonjolkan oleh peneliti yaitu sumbangan yang dapat diberikan kepada masyarakat yang menjadi fokus penelitian,” ujarnya.
Direktur Pascasarjana UMY, Dr Achmad Nurmandi, menambahkan, pengelola jurnal kerap kehabisan artikel penelitian untuk dipublikasikan. ”Hal ini membutuhkan waktu yang lama karena memerlukan ketelitian dan pemahaman dalam membaca materi artikel penelitian, agar jurnal yang diterbitkan memiliki manfaat bagi publik,” tambahnya. (gtf)
Comment