Djafar Harun Tokoh Dibalik Pemekaran Kolaka Utara

djafar harun
Djafar Harun

BERITA-SULSEL.COM – Aspirasi pembentukan kabupaten Kolaka Utara datang dari seluruh elemen dan lapisan masyarakat. Guna memberi daya tawar kuat atas aspirasi untuk pemekaran itu, maka semua tokoh masyarakat dengan lembaga dan organisasi masing-masing sepakat untuk menyatu dalam satu lembaga. Nama lembaga itu adalah, Forum Pembentukan Kabupaten Kolaka Utara (FPPKU).

Demikian ditegaskan mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Indonesia Kolaka ( IMPPAK) Pusat Makassar, Masmur Lakahena, SS, M.Si ditemui di Kolaka Utara, Jumat, 19 Desember 2015. “Rapat pembentukan forum itu digelar 20 Nopember 2000 di Gedung Pertemuan Kantor Kelurahan Lasusua dengan peserta sekitar 500 orang berasal dari warga yang tinggal di Kolaka bagian utara serta malah ada datang dari Kolaka, Kendari dan Makassar,” tegas pria kelahiran Mala-Mala, 2 Juli 1965 ini.


“Tokoh yang disepakati menjadi Ketua FPPKU adalah, Djafar Harun. Putra kelahiran Lasusua 23 Nopember 1932, dalam kurun waktu panjang meniti karier militer pada kesatuan Angkatan Darat,” tambah peserta Pertukaran Kapal Pemuda ASEAN-Jepang 1996 ini.

Riwayat karier Djafar Harun. tambah Masmur, pernah memimpin operasi penumpasan gerakan DI/TII di wilayah Wajo dan Soppeng. Mantan Kepala Penerangan Danrem 143 Haluoleo 1971-1972, mantan Kepala Sospol Kota Kendari 1973-1974.

Masuk pada jabatan sipil dengan menjadi Kepala Wilayah Kecamatan Pakue 1974-1982. Usai menjalani tugas selaku camat, ditarik ke Kolaka menjadi Kepala BP7. Memasuki masa pensiun dengan pangkat terakhir adalah mayor, kata magister komunikasi PPs-UNHAS ini.

Menjalani era reformasi, Djafar memilih masuk politik praktis dengan menjadi Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Kolaka. Pemilu pertama era Reformasi 1999, mengantar dirinya menjadi anggota DPRD Kolaka periode 1999-2004.

“Ketika memimpin FPPKU, masih dalam status legislator. Posisinya selaku wakil rakyat, sehingga cukup memudahkan dalam melakukan komunikasi dengan pihak pemerintah kabupaten induk Kolaka,”kata mantan Kepala Sub Bidang Sosial Budaya Bappeda Kolaka Utara 2004-2008 ini.

Djafar Harun meninggal dunia 2003, selaku penghargaan dari wilayah yang diperjuangkan bersama dengan tokoh-tokoh pemekaran lainnya pada eranya masing-masing, maka Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara, mengabadikan namanya pada nama Rumah Sakit Umum Daerah Kolaka Utara

Comment