Maba Harus Hati-Hati Pilih Kampus, Banyak Prodi di Sulsel Ilegal

ilustrasi
ilustrasi

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) melangkah, Kemenristek sebelumnya menutup 103 perguruan tinggi swasta yang masuk pembinaan.
M Nasir selaku Menristek-Dikti mengatakan, dari 243 kampus swasta yang tahun lalu masuk pembinaan Kemenristek-Dikti akhirnya menutup 103 kampus. Banyak yang ditutup atas rekomendasi Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) di wilayahnya masing-masing.

Hal ini diungkapkan pemerhati pendidikan di Sulsel, Ir Abdul Haris SE MSI. Kata dia, kampus yang pernah dianggap bermasalah terus berbenah agar manajemen kampus semakin bagus dan maju. Salah satu perbaikan yang disempurnakan adalah seluruh karyawan kampus harus tidak gaptek atau gagap teknologi.


”Untuk rasio dosen sudah lengkap. Namun, datanya itu kan harus di-update . Pemutakhiran IT ini yang diperlukan agar data kampus kami di kementerian terus aktif,” jelasnya, Sabtu (30/4/2016).

Wakil ketua I bidang akademik STIE Wira Bhakti Makassar ini menjelaskan, harus ada komunikasi rutin dengan kementerian untuk menanyakan kebijakan terbaru adalah wajib untuk terhindari dari status nonaktif.

“Jika kampus tidak mampu menyediakan dosen tetap maka bisa mencari para pakar sebagai dosen yang memiliki Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK). Pihaknya sendiri sudah mencari dosen pakar untuk bidang manajemen dan akuntansi karena pengalaman mereka bisa menjadi ilmu segar bagi mahasiswa tersebut,” ujarnya.

Ia juga menyarankan agar calon mahasiswa baru agar berhati-hati dalam memilih kampus, berhubung sekarang musim kenaikan kelas. Untuk itu disarankan memilih kampus yang terpercaya.

Sementara itu, Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Ir Andi Niartiningsih MP menjelaskan, adanya peringatan kepada mahasiswa baru untuk memilih kampus yang tepat adalah langkah yang cukup baik.

Pasalnya, masih ada 260 program studi (prodi) yang tersebar di 81 perguruan tinggi (PT) swasta di Sulsel masih ilegal.

Penyelenggara 260 prodi ini dinilai belum memenuhi standar rasio antara dosen dan mahasiswa.

“Kebanyakan karena belum mampu memenuhi standar rasio antara dosen dan mahasiswanya. Saat ini pun kami telah meminta seluruh perguruan tinggi tersebut untuk melakukan perbaikan-perbaikan,” kata

Di Sulsel terdapat 667 program studi yang tersebar di 213 perguruan tinggi. Jumlah program studi yang mendapat peringatan tersebut berdasarkan data rekapitulasi yang dilakukan Kopertis Wilayah IX Sulawesi per tanggal 16 Juni 2015. (*)

Baca Juga

Biaya Mahal, Berjas, Kuliah di Ruangan Ber-AC, Setelah Sarjana Menganggur

Alumni 21 Kampus Ini Ditolak Daftar PNS 2016

Comment