Belajar dari Tragedi Mina, Petugas Siapkan Strategi Khusus

image_92_hajiMAKKAH, BERITA-SULSEL.COM – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi punya strategi khusus terkait tugas pelayanan, pembinaan, dan perlindungan jamaah dalam proses wukuf di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina) pada 10 September mendatang.

“Untuk mengoptimalkan kinerja petugas, khususnya bidang perlindungan jamaah, tahun ini akan diterapkan konsep Gelar Gerak Operasional Haji (G2OH),” terang Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil, Senin (29/8/2016).


Inti konsep G2OH, lanjut Abdul Djamil, adalah lebih mengintensifkan pemantauan dan pergerakan petugas haji pada pos masing-masing. Sebagai basis dari konsep ini, para petugas yang tergabung dalam satuan operasi Armina harus memahami uraian tugas masing-masing, mulai keberangkatan dari Makkah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Menurut mantan rektor IAIN Walisongo Semarang ini, GP2OH akan didukung dengan tim gerak cepat untuk melakukan antisipasi manakala terjadi hal yang bersifat darurat pada medan yang cukup berat dan memerlukan energi.

“GP2OH merupakan bagian perbaikan dari hasil evaluasi di masa lalu, saat menghadapi musibah di Mina. Tahun ini antisipasinya harus lebih bersifat konseptual, tegas, dan jelas uraian tugasnya, serta didukung tim yang bisa bergerak dengan cepat,” sambungnya.

Praktiknya, petugas akan disebar di sektor-sektor agar bisa berada di tengah-tengah jemaah.Mereka tidak lagi berkumpul di pusat misi haji Indonesia di Arafah atau Mina, tapi tersebar di lapangan. Harapannya, jika ada masalah, petugas memiliki kesiapan untuk bertindak cepat.

“Mereka akan stand by di sektor-sektor yang berdekatan dengan jamaah. Karena selalu saja di Arafah maupun Mina, problem yang sifatnya insidental seringkali terjadi dan ini memerlukan gerak cepat dari petugas kita,” pungkasn

Comment