
MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Dosen yang juga pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, DR. Sabri AR mendorong akademisi untuk turut bertarung di Pilkada baik itu calon gubernur maupun Wali Kota atau Bupati yang akan digelar di beberapa daerah di Sulawesi Selatan.
Kata Sabri, akademisi punya peluang besar untuk maju Pilkada selama punya kemampuan lebih dan tidak hanya mengandalkan sisi akademisi saja.
Salah satu kelebihan akademisi yakni memeliki yang sifat sekular dimana mampu berpikir secara kritis, sistematis dan membangun visi untuk prediksi kedepan dalam membangun daerah.
“Tidak semua orang bisa berpikir seperti itu Kalau kekuatan akademisi ini dimiliki oleh seorang figur ditambah lagi pengalaman pengalaman lain menurut saya Akademisi jauh lebih siap,” ujar Sabri yang juga kepala prodi Ekonomi Syariah Pascasarjana UIN terbebut.
Menurutnya, hadirnya pemimpin dengan kapasitas akademik dan pengalaman yang mumpuni akan jauh lebih menguntungkan dalam pembangunan.
Namun, menurutnya akademisi yang ingin bertarung di Pilkada tidak hanya karena mengikuti tren, tetapi harus memiliki kemampuan untuk menjembatani antara high politik dan low politik ditambah pengalaman disejumlah institusi.
Akademisi yang bertarung harus punya nilai plus contohnya akademisi plus politisi, akademisi plus konsultan, akademisi plus NGO dan sebagainya. Sebab, jika hanya mengandalkan high politik dan murni sebagai Akademisi saja bisa mengalami hambatan yang sangat serius.
“Saya rasa kalau hanya Akademisi murni belum bisa diandalkan untuk maju pilkada ditengah carut marut perpolitikan nasional,” tutup Dr.Sabri.

Beberapa nama akademisi yang juga politisi telah digadang-gadang akan maju di Pilkada seperti Nurdin Abdullah untuk Pilgub Sulsel. Kemudian di Makassar ada nama, Andi Mustaman, Endre Cecep Lantara dan Syamsu Niang. (RA)
Baca Juga
Dosen UIN Dorong Akademisi Plus Polisti Maju Pilkada
Comment