
SOPPENG, BERITA-SULSEL.COM – Kabupaten Soppeng kekurangan tenaga kesehatan. Jumlah sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki saat ini tak sebanding dengan jumlah puskesmas, puskesmas pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Sehingga, pelayanan ditingkat bawah tak dirasakan masyarakat.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng, Dr Sri Muliathy Samad M Kes kepada berita-sulsel.com, Sabtu (29/10/2016). Kata dia, jumlah puskesmas rawat inap di Soppeng enam, sedang puskesmas untuk perawatan jalan sebanyak 11 unit. Jumlah tersebut diperkuat dengan dengan Pustu 44 unit serta Poskesdes 67 unit.
“Dari jumlah tersebut puskesmas dan turunannya, kami masih kekurangan tenaga medis,” ujarnya.
Kata dia, tenaga medis dan non medis yang dimaksudkan yakni dokter umum, dokter gigi, analisis kesehatan, farmasi, Apoteker, bidan, perawat gigi, Kesmas, dan rekan medik.
“Sesuai standar Permenkes RI No 75 tahun 2014, setiap puskesmas rawat inap harus memiliki dua dokter umum, 1 dokter gigi, 8 perawat, 7 bidan, 2 tenaga kesmas, tenaga kesehatan lingkungan 1, analisis teknologi lab medik 1, tenaga gizi 2, tenaga farmasi 2, tenaga admistrasi 2, pekarya 2,” jelsnya.
Kata dia, jumlah tenaga medis untuk puskesmas rawat inap mencapai 30 orang. Sementara puskesmas rawat jalan minimal 18 orang. Hal tersebut merupakan wajib standar dipenuhi guna terselenggara pelayanan yang baik di puskesma.
“Jumlah ini belum termasuk tenaga pustu dan bidan desa,” ujarnya.
Hingga saat ini, kata Sri, masih ada delapan sarana kesehatan di Poskesdes belum memiliki bidan, diantaranya, Poskesdes Jarasoa, Telagae, Areppae, Wt.Lompulle, Attasalo, wowogalunge, cenrana dan Tetewatu.
Baca Juga
Sampah Berserakan di Pasar Takalala Soppeng, Warga Pertanyakan Dimana Kadis Kebersihan
Begini Cara Manajemen RSUD Latemmamala Soppeng Ciptakan Budaya Antri
“Hingga saat ini, kami masih membutuhkan 71 orang tenaga medis,” jelasnya.
Sri berharap pemerintah bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan menambah jumlah anggaran guna memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat Soppeng.
Henrik
Comment