
MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Beberapa figur saat ini mulai melakukan manuver terkait keinginannya untuk ikut bertarung pada kontestasi Pemilihan Wali Kota Makassar 2018 mendatang.
Diantaranya adalah HA Mustaman Tokoh asal Kabupaten Bone yang saat ini menjabat sebagai Ketua Yayasan Bakti Bumi Persada yang membina Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Wira Bhakti Makassar.
Hal ini ditanggapi Dr. Patawari, SH, MH sebagai tokoh muda asal Bone yang telah menetap di Makassar sekaligus menjabat sebagai Wakil Dekan II fakultas Hukum UIT Makassar.
Menurutnya, jika melihat kondisi masyarakat Makassar yang multi Kultur, tidak lagi harus melihat figuritas pada sudut pandang berasal dari kelompok tertentu saja.
“Sistem demokrasi masyarakat Makassar sudah mulai membuka ruang atas segala kalangan dan suku untuk dapat menjadi nahkoda termasuk dari Bone,” katanya saat dihubungi berita-sulsel.com, Rabu (16/11/2016).
Yang terpenting menurut Patawari, sekalipun figur dari multi kultur dan kelompok, syarat mutlak untuk dipilih sebagai calon Wali Kota Makassar adalah tidak ada sangkut paut dengan persoalan hukum.
Ia juga menambahkan, calon yang ingin bertarung di Pilwali nantinya harus mendapat dukungan dari partai politik sebagai sentral kekuatan.
“Harus didukung oleh partai politik karena hubungan pengawasan antara Wali Kota dan DPRD diperlukan adanya keharmonisan dalam menyusun program-program kerakyatan,” tambahnya
Lebih lanjut kata Patawari, masyarakat harus cerdas memilih pemimpin dengan melihat latar belakang trade record pribadi figurnya. Bukan dari budayanya.
“Sebab pemimpin Wali Kota yang benar adalah mereka yang memiliki riwayat kehidupan yang memang tidak jauh dari kepentingan dan kebutuhan masyarakat Makassar,” demikian Patawari. (Ramdhan)
Comment