Meski Bergizi Tinggi, Roti Gandum Kurang Disukai

Meski Bergizi Tinggi, Roti Gandum Kurang Disukai
Meski Bergizi Tinggi, Roti Gandum Kurang Disukai

BERITA-SULSEL.COM – William Wongso punya pendapat tentang roti tawar. Pakar kuliner Indonesia ini mengomentari pembagian gratis Sari Roti dalam aksi damai 212 pada pekan lalu yang menjadi trending topic.

Pria yang biasa disapa Om Will ini mengatakan, “Orang Indonesia ya makannya tetap nasi. Enggak bisa roti tawar dipaksa jadi makanan pokok. Ya, karena memang dimakan atau disantap tapi bukan menu utama. Hanya sedikit orang yang sudah makan roti tawar berasa cukup mengenyangkan seharian. Enggaklah, yang ada makan roti tawar waktu pagi, atau sesempatnya sebatas kunyah ganjelan snack,” katanya mengungkapkan panjang-lebar.


Pria kelahiran Malang, 12 April 1947 ini mengatakan untuk jenis roti tawar yang bagus ya roti tawar gandum. Namun, menurut William, masyarakat kita sukanya roti tawar putih yang lebih memiliki rasa dan roti tawar tersebut kandungan karbohidrat dan gulanya tinggi. Sama seperti halnya makan nasi atau beras, masyarakat Indonesia lebih menyukai nasi atau beras putih.

“Masyarakat Indonesia tidak sarapan roti tawar gandum, padahal kadar seratnya tinggi sangat baik untuk pencernaan dan kesehatan. Ya, kita tidak bisa dipaksa seperti halnya masyarakat Indonesia diajak makan beras merah ya susah. Karena mindset sudah terbiasa makan atau bersantap nasi alias beras putih. Demikian juga roti tawar,” kata pemilik Vinth Bakery dan Gourmet Catering ini.

William meyakini dalam soal makanan, soal mindset itu penting yang harus diubah. “Tetapi mau bagaimana lagi, wong faktanya memang susah, mindset-nya dari sana sudah begitu tidak bisa diubah,” katanya.

William menerangkan roti tawar hanya sebagai kudapan belaka. “Jadi dengan alasan kesehatan kalau sebaiknya bersantap roti tawar yang sehat adalah roti tawar gandum dengan kandungan gizi dan manfaat kesehatannya tinggi, tetap saja masyarakat Indonesia dengan mindset-nya sudah terbiasa roti tawar putih ya roti tawar ini yang disukai dan diminati.”

Pakar kuliner yang menguasai seni memasak menu Eropa dan Asia ini juga menyebutkan ada kebiasaan sedikit orang Indonesia yang bersantap sandwich alias roti tawar lengkap dengan sayur, buah, dan daging yang sangat tinggi dengan nilai gizi dan protein.

“Hanya sedikit saja, karena harganya mahal untuk membuat roti tawar yang disajikan lengkap seperti itu,” katanya

Comment