Simak Simulasi Cicilan Per Bulan untuk Program DP 0 Persen

Anies-Sandi

JAKARTA, BERITA-SULSEL.COM – Pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno telah memenangi Pilkada DKI Jakarta berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei, termasuk Kompas.

Masyarakat pun antusias meminta pasangan tersebut untuk segera merealisasikan program yang dijanjikannya selama kampanye. Termasuk uang muka atau down payment (DP) 0 Persen.


DP 0 Persen merupakan program andalan Anies-Sandi di sektor perumahan yang memungkinkan masyarakat Jakarta bisa memiliki rumah tanpa membayar DP.

Dalam praktiknya nanti, Anies menjelaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menalangi pembayaran DP tersebut.

Besaran DP yang ditalangi sebesar Rp 52,5 juta untuk rusun dengan harga maksimal Rp 350 juta.

Angka tersebut mengacu pada aturan Bank Indonesia (BI) bahwa DP untuk rumah pertama sebesar 15 persen.

Dalam situs jakartamajubersama.com juga dijelaskan penerima manfaat program DP 0 Persen, yakni warga DKI Jakarta kelas dengan penghasilan maksimal Rp 7 juta per bulan dan belum memiliki rumah atau properti sendiri.

Termasuk dalam kategori ini adalah para pekerja informal yang tidak bankable karena pendapatannya tak tetap layaknya para pekerja formal.
Namun, ternyata setelah KompasProperti melakukan simulasi dengan fasilitas KPR/KPA BTN, didapat hasil bahwa untuk dapat membeli rusun dengan harga Rp 350 juta, calon konsumen harus berpenghasilan lebih dari Rp 7,5 juta per bulan atau minimal Rp 9 juta per bulan.

Mengacu aturan BI, cicilan per bulan pun harus sesuai porsi 30 persen atau sepertiga dari total penghasilan, dengan besaran tergantung tenor KPR/KPA.

Kembali kepada penjelasan Anies dalam situs jakartamajubersama.com, tercantum keharusan bagi konsumen agar tercatat selama enam bulan terakhir telah menabung Rp 2,3 juta per bulan di Bank DKI.

Ini untuk membuktikan jika konsumen juga mampu membayar cicilan KPR/KPA Rp 2,3 juta per bulan ketika mengikuti program.

“Bila lolos penilaian, konsumen mencicil sebesar Rp 2,3 juta, selama 20 tahun dengan asumsi bunga bank 5 persen untuk rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau subsidi,” sebut situs jakartamajubersama.com.

Comment