
BERITA-SULSEL.COM – Sebagai dokter, saya tentu pernah belajar tentang malaria. Tapi, bukan itu yang ada dalam pikiran hingga akhirnya memutuskan untuk memeriksakan diri di rumah sakit tempat saya menjalankan tugas. Demam ringan dan sedikit limbung saat berjalan, itulah yang saya rasakan saat itu.
Tak menyangka, hasilnya saya positif malaria. Bahkan tak tanggung-tanggung, kedua jenis malaria, vivax dan falciparum, yang selama ini dikenal di Indonesia sama-sama berdiam di dalam tubuh saya. Bila terlambat tertangani, malaria bisa menyebar ke otak dan sangat sulit dibasmi.
Kekhawatiran semakin bertambah ketika beberapa hari setelahnya saya mendapati diri tengah mengandung anak pertama. Saya dan suami –yang juga seorang dokter, sudah mengimpikan kehamilan ini selama dua tahun pernikahan kami.
Sebagai dokter, kami berdua tahu persis malaria pada trimester pertama kehamilan tidak hanya mengancam sang ibu, tetapi juga calon bayi.
Berobat ke pusat kota tidak memungkinkan kala itu. Musim ombak di ujung laut Maluku dapat menggulung siapa pun yang mencoba mengarunginya, tanpa mengenal ampun. (*)
sumber : klikdokter
Comment