Indonesia Bangun Rumah Sakit untuk Rohingya

Indonesia Bangun Rumah Sakit untuk Rohingya

BERITA-SULSEL.COM – Saat ini, kondisi muslim Rohingya semakin memprihatinkan. Sebagai bentuk kepedulian, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mendirikan Rumah Sakit Indonesia di Myanmar, tepatnya di kota Mrauk U.

Berita terakhir yang beredar mengabarkan, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno LP Marsudi tengah memantau pembangunan rumah sakit yang nantinya akan didesain agar tahan banjir. Retno yang awal September lalu sudah berada di Yangon untuk menuju Naypiydaw, meninjau langsung pembangunan rumah sakit tersebut. Sejauh ini pembangunan tahap pertama telah rampung.


Dikutip dari Liputan6.com, Retno menemui para petinggi di Naypiydaw, Myanmar, untuk membahas soal pembangunan rumah sakit tersebut. Pembangunan rumah sakit saat ini telah mulai memasuki tahap kedua. Pada tahap ini, ruangan-ruangan untuk para dokter dan perawat mulai dibangun. Pembangunan ini direncanakan akan selesai dalam waktu 2 bulan.

Setelah selesai pada tahap kedua nanti, pembangunan tahap tiga akan segera dilanjutkan. Pembangunan tahap ketiga, berupa pembangunan gedung utama rumah sakit yang berdiri di atas lahan 8.000 meter persegi, dengan luas bangunan sekitar 1.000 meter persegi.

Pembangunan rumah sakit tahan banjir ini memang sangat diperlukan di tengah kondisi yang terjadi di Rakhine. Setidaknya, rumah sakit ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh para pengungsi Rohingya, maupun warga sekitar Rakhine lainnya.

Pengungsi terancaman penyakit

Menjelang tibanya musim hujan, kewaspadaan para pengungsi dan semua pihak terkait perlu lebih ditingkatkan. Jika musim hujan juga diikuti banjir, ada banyak penyakit yang mengancam para pengungsi. Menurut WHO, ada dua jenis penyakit yang biasa terjadi saat banjir, yaitu penyakit yang ditularkan melalui air dan penyakit yang ditularkan oleh vektor.

Di saat banjir, penyakit infeksi kulit paling sering mengintai pengungsi. Biasanya penyakit ini menjangkiti pengungsi saat terjadi kontak langsung antara kulit dan air banjir yang kotor dan tercemar.

Datangnya banjir juga bisa menyebabkan diare. Tangan yang terkena bakteri yang dibawa air banjir bisa saja lalu digunakan untuk makan. Pada saat itulah terjadi perpindahan kuman dan virus penyebab penyakit lainnya ke dalam tubuh.

Penyakit lain yang sering terjadi di musim hujan adalah demam berdarah dan malaria. Saat banjir, nyamuk penyebab penyakit semakin berkembang biak dan lebih agresif menyerang.

Para pengungsi Rohingya yang tidak memiliki tempat berlindung, memang rentan terserang penyakit. Dan ancaman itu semakin besar ketika musim hujan tiba, terlebih lagi jika terjadi banjir. Oleh sebab itu, langkah Pemerintah Indonesia membangun rumah sakit tahan banjir untuk Rohingnya menjadi bantuan yang tepat sasaran.

Comment