Terseret Dugaan Pungli, Ini Kata Mantan Kepala Syahbandar Bone

ilustrasi

BONE, BERITA-SULSEL.COM – Isu dugaan pungli masih terus bergulir hingga menyeret nama mantan Kepala Syahbandar Bone, Arifuddin. Petugas koperasi Cipta Karya, Darwin, yang dituding Syahbandar melakukan pungutan diluar iuran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), mengaku telah diberi mandat sebagai koperas yang bergerak dibidang jasa untuk mengurus pembayaran pajak nelayan oleh Arifuddin.

Darwin mengatakan bahwa Arifuddin menunjuk dirinya untuk pelayanan jasa nelayan dalam memudahkan pengurusan pembayaran PNBP. Namun, Darwin mengaku tak ada sistem bagi hasil dalam kerjasama tersebut.


“Dulu saya ditunjuk untuk ambil pembayaran surat nelayan, kalau ada lebih pembayaran itu bayaran saya karena sudah bantu nelayan uruskan berkasnya, bawa ke Syahbandar dan tunggu ditandatangani lalu saya kembalikan kepada nelayan” beber Darwin.

Setelah ditelusuri, koperasi yang disebut Darwin rupanya sudah tutup karena bangkrut sejak 10 tahun lalu dan kepala koperasi, Herul, sudah tidak tinggal di Bone. Namun Darwin tetap bertegas kalau koperasi itu masih ada dan masih berjalan sampai sekarang.

Mantan Kepala Syahbandar Bone, Arifuddin, menegaskan kalau dirinya tidak lagi ada kaitan dengan kejadian yang terjadi di Syahbandar Bone. Ketika bertugas, Arifuddin mengakui kalau pihaknya memang mempercayakan pembayaran iuran PNBP pada pihak koperasi Cipta Karya.

“Itu koperasi bergerak dibidang jasa jadi saya percayakan untuk pungut iuran dari nelayan, tapi saya tidak terima uang selain yang sesuai dengan PNBP, saya biarkan saja mengurus kalau ada lebihnya ya itu untuk bayaran jasa koperasi” ungkap Arifuddin.

Arifuddin digantikan oleh Asghar sebagai Kepala Syahbandar Bajoe Kabupaten Bone sekitar tiga bulan lalu. Setelah Asghar menjabat, Darwin mengaku koperasi Cipta Karya tetap melanjutkan pungutan dengan ijin pejabat baru, namun Darwin mengakui semua pungutan selain PNBP yang diterima dari nelayan itu dinikmati sendiri. (eka)

Comment