Tips Kesehatan FKM UMI. Ini Manfaat Menggunakan Masker Saat Berkendara

Mia Riani

BERITA-SULSEL.COM – Tak memakai masker penutup hidung dan mulu saat berkendara salah satu factor yang menyebabkan seseorang sering mengalami jatuh sakit.

Biasanya dampak negative dari polusi udara jalanan yang sering menyerang tubuh adalah sesak nafas, batuk-batuk hingga TBC yang dapat menular.


Hal ini disampikan mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia (FKM UMI), Mia Riani, Sabtu (16/9/2017).

“Saat berkendara, sebaiknya kita selalu menggunakan masker penutup mulut dan hidung, ini bertujuan agar tubuh tidak mudah terserang penyakit yang tertebaran di jalanan,” ujarnya.

Perempuan kelahiran Wamena, 28 Agustus 1996 ini menjelaskan, manfaat menggunakan masker saat berkendara cukup banyak, termasuk menjaga udara tetap bersih dan menghindari pertukaran udara dengan penyakit yang bisa menular lewat udara.

Menggunakan masker, bibit penyakit tidak masuk ke dalam sistem pernafasan. Selain itu dukunglah dengan menggunakan jaket motor agar kondisi tubuh tetap dalam kondisi fit walau pun cuaca sedang tidak bersahabat.

“Saat ini tingkat polusi udara di jalanan sangat tinggi. Tanpa masker, polusi di udara bisa terhirup melalui hidung, sehingga merusak paru-paru,” ujarnya.

Efek jangka panjang tanpa menggunakan masker, jelas Mia, sangat fatal. Bisa menyebabkan mati muda.

“World Health Organization (WHO) memperkirakan, polusi di udara di jalanan secara umum memberikan kontribusi bagi 800.000 kematian manusia setiap tahun,” ujarnya.

Menurutnya, kematian ini biasanya didahului penyakit  yang ditimbulkan polusi udara, seperti gangguan pernafasan dan ISPA (infeksi saluran pernafasan akut).
“Meskipun orang menyadari dampak jangka panjang dari polusi udara, mereka tetap saja tidak menggenakan masker ketika mengendarai sepeda motor,” ujarnya.

Alasan umum, tambah Mia, biasanya mereka mengaku masker menyebabkan sulit bernafas, sesak nafas, rasa pengap, tidak terbiasa dan sebagainya.

“Guna menjaga paru-paru dan hidup yang lebih lama, seharusnya membiasakan diri menggunakan masker ketika mengendarai motor. Masker dapat mencegah pertikel kecil kendaraan dan debu memasuki paru-paru melalui hidung,” ujarnya.

Dosen Mata Kuliah Promosi Kesehatan FKM UMI, Dr. Yusriani, SKM, M.Kes mengatakan, mata kuliah Promosi Kesehatan diharapkan mampu mencetak mahasiswa dengan pencapaian belajar atau learning outcome.

Kata dia, capaian yang dimaksud yakni dalam hal pengetahuan tentang konsep promosi kesehatan yang terbangun.

“Setiap mahasiswa harus memiliki keterampilan untuk melakukan promosi yang baik secara lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan berbagai macam media, baik audio, visual dan audio visual,” ujarnya. (*)

Comment