Halaqah Akbar dan Deklarasi Santri Indonesia Timur

Laporan : Hardiyanti Kamaluddin
Mahasiswa KPI FDK UIN Alauddin Makassar

Halaqah Akbar dan Deklarasi Santri Indonesia Timur

BERITA-SULSEL.COM – Halaqah Akbar dan Deklarasi Santri Indonesia Timur berlangsung di Auditorium Drs. KH. Muhyiddin Zain Universitas Islam Makssar. Kamis, 2 November 2017


Deklarasi santri ini merupakan hasil kolaborasi santri se-Indonesia Timur untuk mengadakan sebuah pertemuan alumni serta terlebih khusus mengadakan haqalah akbar.

Acara ini juga menghadirkan beberapa tokoh agama di Sulawesi Selatan, seperti Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar., MA, AGH. Sanusi Baco, danPuang Makka.

Adapun yang bertindak sebagai keynote speaker seperti, Muhammad Agus., S.Th.I., M.Th.I., H. Lukman Arake., MA., dan Dr. H. Arifuddin Harisah., MA.

Dalam acara besar santri ini, segenap keynote speaker memberikan materi di antaranya tentang wasathiyah atau yang lebih dikenal dengan Islam moderat.

Prof. Nasaruddin Umar mengatakan, seorang santri tidak harus memiliki guru yang masih hidup, akan tetapi santri yang sejati adalah yang dapat mengambil ilmu dari gurunya yang sudah mati.

Menurut sekretaris panitia, Fadhilah Nurul Inayah Nasir, deklarasi ini untuk mewadahi para alumni agar semakin terjalinnya keakraban antar sesama santri Indonesia Timur.

Di samping itu, pihaknya berharap deklarasi santri yang pertama ini dapat terus berlanjut dan Ikatan Santri Indonesia Timur (TAUSIT) mendapatkan lisensi sesegera mungkin.

“Kami pun berharap tema yang diusung yaitu Santri dan Indonesia Hari Ini, menjadikan santri dapat terlibat langsung dalam mengoptimalkan kemerdekaan Indonesia,” terangnya.(*)

 

 

Comment