Pecandu Aksara Gelar Talkshow Inspiratif “Catatan Sang Indo Pantun”

Laporan : Fachri Djaman
Anggota Pecandu Aksara
Dari Kota Makassar

Fachri Djaman

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Salah satu komunitas di Makassar yang giat mengkampanyekan budaya membaca dan menulis, Pecandu Aksara, menggelar Talkshow Inspiratif “Catatan Sang Indo’ Pantun” di salah satu Cafe di Pasar Segar, Jalan Pengayoman, Makassar, Rabu (8/11/2017).


Kegiatan ini menghadirkan pembicara Mhyra Hamsiohan yang juga pendiri UKM Pantun Unhas, FKP Sulsel, Ambo Indo Project, dan Letter Indonesia), dan dihadiri puluhan anggota Pecandu Aksara serta beberapa organisasi kampus maupun komunitas diantaranya, FKP Sulsel, UKM Pantun Unhas, dan Aksara Merdeka.

Wanita yang dijuluki ‘Indo Pantun’ ini menuturkan kisah perjalanannya menggeluti dunia Pantun. Menurutnya, pantun adalah sastra lama yang seharusnya dilestarikan oleh masyarakat Sulsel, karena pantun itu sendiri mempunyai sejarah literasi di Sulsel yang dulunya dikenal dengan sebutan ‘elong’ dan ‘kelong’.

“Pantun saat ini sudah hampir punah dan tidak terdengar lagi di telinga masyarakat Sulsel, beda halnya dengan di Sumatera dimana pantun masih sering diperdengarkan oleh masyarakat disana, padahal dari catatan sejarah, pantun tidak terlepas dari sejarah literasi di Sulsel,” jelasnya.

Pecandu Aksara Gelar Talkshow Inspiratif “Catatan Sang Indo Pantun”

Ia juga menceritakan keberhasilannya meraih beasiswa dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI), untuk melanjutkan studi S2 di Universitas Hasanuddin, karena prestasinya mengharumkan nama Indonesia di Pesta Pantun Integrasi Budaya di Malaysia tahun 2016. Kompetisi tsb diikuti oleh sejumlah negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

“Saya bersyukur karena Pantun memberikan saya banyak pengalaman berharga dan kebanggaan. Meskipun latar pendidikan saya dari Teknik Arsitektur, tapi itu tidak membatasi saya untuk terus berkarya melestarikan budaya pantun.” Ucapnya.

Panitia pelaksana sekaligus anggota Pecandu Aksara, Yuliana mengungkapkan, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah sebagai wadah memperkenalkan budaya Pantun kepada masyarakat luas terkhusus pegiat literasi di Makassar.

“Pantun juga bagian dari sastra lama yang sudah seharusnya dipertahankan dan dilestarikan di tengah-tengah masyarakat modern sekarang. Jangan sampai sastra lama ini hilang begitu saja karena tidak adanya perhatian dari masyarakat, khususnya para pegiat literasi,” Lanjutnya.

Disela-sela kegiatan, Pecandu Aksara menampilkan persembahan musikalisasi puisi dari salah satu anggotanya, Bang O. Penulis buku ‘Struktural Cinta’ ini menampilkan puisi genre romance diiringi lantunan musik merdu.

Untuk diketahui bersama, saat ini pantun dimasukkan ke kategori ‘Urgent Safeguarding List’ atas usulan ke UNESCO dari Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB). Pantun masuk dalam kategori budaya yang dideskripsikan berada dalam situasi yang hampir punah. (*)

 

 

Comment