Makanan Organik Lebih Baik untuk Tumbuh Kembang Anak?

Jangan Simpan Buah dan Sayur ini di Kulkas

BERITA-SULSEL.COM – Mendengar kata ‘organik’ yang pertama terpikir di benak Anda tentu adalah label makanan sehat, tanpa pestisida dan bebas racun. Sebagai orang tua, Anda tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Mulai dari buah, sayur, telur, hingga daging, Anda tentu memilih yang punya kualitas paling apik. Anda mungkin juga pernah membeli makanan berlabel organik. Namun, benarkah makanan tersebut lebih baik untuk tumbuh kembang anak?

Menurut National Organic Program of the United States Department of Agriculture (USDA), produk organik yang berasal dari tanaman (seperti beras, sayur, dan buah) adalah produk yang ditanam menggunakan bahan yang bisa didaur ulang, tidak menggunakan pestisida kimia, dan tanpa penggunaan pupuk sintetik.


Apakah Makanan Organik Itu?
Sementara itu, produk organik yang berasal dari hewan (seperti daging, telur, serta susu dan olahannya) adalah produk yang diberikan pakan organik, bebas antibiotik, bebas suntik hormon, tidak terpapar radiasi, dan memiliki akses ke luar kandang (misalnya ke padang rumput).

Meski konsentrasi hormon dan bahan kimia pada makanan non organik kecil, tetapi penelitian melaporkan, bahan-bahan tersebut berpotensi membahayakan tubuh. Makanan non organik dapat mengancam kesehatan, bila dikonsumsi secara berlebihan, atau konsumsi dengan jumlah rendah dalam jangka waktu lama.

Efek bahaya dari konsumsi makanan non organik

Lantas seperti apa efek bahaya dari konsumsi makanan non organik? Paparan zat kimia dan hormon (misalnya estrogen) akibat konsumsi bahan makanan non organik, dapat meningkatkan risiko kanker dan menyebabkan pubertas dini pada anak. Selain itu, daging yang terpapar antibiotik (biasanya digunakan untuk mempercepat pertumbuhan) dapat meningkatkan risiko resistensi bakteri pada orang yang mengonsumsinya.

Di samping itu, bayi dan anak-anak cenderung makan suatu makanan tertentu dalam jumlah yang lebih banyak, misalnya buah-buahan. Padahal, mereka cenderung lebih rentan terhadap zat-zat kimia, karena sistem imun mereka masih dalam tahap perkembangan.

Fakta lain yang ditemukan oleh beberapa ilmuwan, menunjukkan bahwa wanita hamil yang terpapar pestisida organofosfat cenderung memiliki anak (yang diteliti saat sekolah dasar) dengan IQ lebih rendah dibandingkan rata-rata seusianya. Laporan tersebut berasal dari studi yang dilakukan oleh ilmuwan di Columbia University, University of California Berkeley, dan di Mount Sinai Hospital terhadap wanita hamil.

Meski beberapa penelitian mendukung manfaat makanan organik untuk anak, penelitian lebih lanjut masih harus banyak dilakukan. Akan tetapi, tidak ada salahnya bila Anda ingin menyediakan makanan organik pada menu harian anak.

Comment