Wabup Bulukumba Launching Duta Remaja Peduli Anemia

Wabup Bulukumba Launching Duta Remaja Peduli Anemia

BULUKUMBA, BERITA-SULSEL.COM – Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 53 yang jatuh pada tanggal 12 November 2017, baru dilaksanakan esok harinya Senin 13 November di Lapangan Pemuda Bulukumba. Ratusan peserta hadir mengikuti upacara termasuk para petugas kesehatan Puskesmas dan Rumah Sakit.

Pada peringatan HKN ini, berbagai penghargaan diberikan, diantaranya penyerahan cinderamata kepada para Purna Bakti Dinas Kesehatan, penghargaan kepada Tenaga Teladan Kesehatan, penghargaan kepada Pemenang Lomba Poskesdes atau Desa Siaga Aktif, Lomba Posyandu, Lomba Sanitasi, Lomba Duta Lingkungan Sekolah, serta dilaksanakannya Launching Duta Remaja Peduli Anemia oleh Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto dengan pengguntingan balon gas ke udara..


Duta Remaja Peduli Anemia ini dimenangkan oleh Azisah Fadillah Abbas untuk tingkat SMA dan A. Aisyah Magfirah untuk tingkat SMP. Usai upacara, Azisah Fadillah Abbas didaulat untuk menunjukkan kebolehannya dalam menyampaikan orasinya terkait pencegahan dan penanggulangan penyakit anemia.

Setelah itu Wakil Bupati memberikan kuis kepada audiens yang pertanyaannya berasal dari materi yang disampaikan oleh Azisah. Bagi yang memberikan jawaban yang benar diberi hadiah oleh panitia, termasuk uang 500 ribu dari Wakil Bupati.

Wakil Bupati yang bertindak selaku inspektur upacara membacakan sambutan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Dalam sambutannya, Wabup Tomy menambahkan sambutan tersebut dengan mengingatkan kepada para petugas kesehatan, supaya selalu bertindak profesional di tempat tugasnya, baik di puskesmas maupun di rumah sakit.

Menurutnya sikap profesionalisme ASN itu tidak dibangun pada ketakutan-ketakutan pada pimpinan di atasnya yang setiap saat melakukan sidak atau kontroling. Namun profesionalisme itu harus tumbuh dalam diri sendiri, sebagai sikap yang harus dimiliki oleh seorang petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada warga

“Saudara-saudari telah memilih jalan sebagai petugas medis yang harus melayani masyarakat, bukan untuk dilayani karena menganggap diri kalian memiliki status yang lebih tinggi dibanding orang lain. Jangan karena si Baco atau si Becce yang datang sehingga kalian tidak melayani, nanti tersenyum ketika Bupati dan Wakil Bupati yang datang, tapi kalau si Becce datang, hilang itu senyum,” ungkap Tomy Satria Yulianto.

Seharusnya, lanjut Tomy ada standar-standar universal yang harus dipergunakan oleh seluruh perangkat layanan kesehatan kita, bukan berdasarkan ketakutan-ketakutan dalam bekerja.

“Saya dan Bapak Bupati akan mengevaluasi para petugas-petugas, baik di rumah sakit maupun di puskesmas-puskesmas bagi yang tidak mampu menerapkan visi misi dari pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan terbaik dan prima kepada masyarakat. Kalau mereka tidak mampu, maka kita pinggirkan saja, karena kita tidak ingin Bupati dan Wakil Bupati selalu digugat masyarakat, hanya karena adanya pelayanan yang tidak becus,” tuturnya.

Peringatan Hari Kesehatan Nasional, tambah Tomy seharusnya menjadi momentum untuk mengevaluasi diri dan memicu kembali semangat kita dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sehingga tidak ada lagi suara-suara sumbang di rumah sakit dan puskesmas kita.

“Kalau ada petugas yang merasa dirinya sudah tidak cocok di tempatnya bertugas, silahkan datang, nanti kami pindahkan. Jangan sampai akibat ulah segelintir oknum petugas yang lalai sehingga merusak seluruh tatanan-tatanan pelayanan kita yang telah dibangun,” beber mantan Wakil Ketua DPRD ini.

Comment