Tim Pakar BKKBN Sulsel Perkuat Wawasan Kependudukan

Rini Riatika Djohari

BERITA-SULSEL.COM – Kepedulian pada pembangunan berwawasan kependudukan, bagi para pemangku kepentingan terutama di daerah kabupaten dan kota di Sulsel, masih sangat relatif minim.

Kenyataan demikian dapat terbaca dari segi kelembagaan. Beberapa kabupaten dan kota menempatkan institusi KB campur aduk dengan bidang lain dan kadang KB di urutan paling ujung.


Demikian ditegaskan, Ketua Koalisi Indonesia Untuk Kependudukan dan Pembangunan Provinsi Sulsel, Prof Dr. Tahir Kasnawi, SU didampingi Sekretaris, Djalaluddin Abdullah, S.Sos, M,Si.

Pada saat Diskusi Round Table Penyamaan Persepsi Pembangunan Bewawasan Kependudukan, Selasa-Rabu (21-22/11/2017) di Makassar. Diskusi dibuka Kepala Perwakilan BKKN Sulsel, Rini Riatika Djohari, SE.

Diskusi dihadiri Kepala Dinas KB se-Sulsel merupakan pertemuan Pembentukan Tim Pakar Advokasi Pembangunan Berwawasan Kependudukan Provinsi Sulsel.

Dijelaskan, selain kelembagaan, keberpihakan kepada alokasi anggaran APBD untuk kegiatan pembangunan bidang kependudukan juga relatif kecil, sehingga sangat berpengaruh pada program pembangunan sumber daya manusia.

Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Rini Riatika Djohari, SE, pada sambutan pembukaan, menegaskan kehadiran tim pakar pada bidang kependudukan diharap mampu memberi pemahaman.

“Selain itu juga akan dan memperkuat dan advokasi bagi pemangku kebijakan di daerah untuk senantiasa peduli pada pembangunan kependudukan,” tegasnya.

Kedepan program BKKBN mengendalikan kependudukan akan lebih cepat tercapai kerjasam sama tim pakar yang akan segera dibentuk.

“Tim pakar yang akan segera dibentuk dengan latar keahlian masing-masing diharapkan akan mampu memberi solusi terhadap persoalan pembangunan berwawasan kependudukan,” tandasnya.

Nama-nama yang diusulkan menjadi tim pakar yakni; Prof. Dr. Tahir Kasnawi, SU, Prof Dr.dr. Nurpudji Astuti Taslim, MPH, Prof Dr. Syamsu Nujum, SE, M.Si,. Dr. Anwar M Diah, SE, MM, Dr. Nurhayati Azis, SE, M.Si, Dr. Paulus Uppun, SE, M.Si, Dr.Muhammad Yahya, M.Si.

 

 

 

Comment