Cara Mengatasi Bendungan ASI

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Ada beberapa kelainan payudara yang sering terjadi setelah melahirkan. Salah satunya adalah bendungan Air Susu Ibu (ASI). 

Dosen Kebidanan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia (FKM UMI), Sundari, SST., MPH menyampaikan ada banyak cara mengatasi payudara yang mengalami pembengkakan atau bendungan ASI.


Bendungan ASI atau enggorgenent adalah pembendungan air susu karena adanya penyempitan duktus laktiferi oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu.

“Hal ini disebabkan produksi ASI yang banyak namun bayi tidak aktif menyusui,” ujar Sundari saat ditemui di Kampus FKM UMI, Kamis (14/12/2017).

“Gejalanya terkadang menimbulkan nyeri serta seringkali disertai peningkatan suhu badan ibu, tetapi tidak terdapat tanda – tanda kemerahan di payudara dan demam,” tambahnya.

Berikut cara mengatasi bendungan ASI  menurut Sundari.

  1. Menyusui bayi dengan posisi dan perlekatan yang benar.
  2. Menyusui bayi tanpa jadwal atau on demand:
  3. Keluarkan ASI dengan tangan/pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi.
  4. Tidak memberikan minuman lain pada bayi.
  5. Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek, sehingga lebih mudah memasukkannya ke dalam mulut bayi.
  6. Bila bayi belum dapat menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan atau pompa dan diberikan pada bayi  dengan cangkir/sendok.
  7. Kompres dingin untuk mengurangi statis pembuluh darah vena dan mengurangi rasa nyeri. bisa dilakukan selang-seling dengan kompres panas untuk melancarkan pembuluh darah.
  8. Bila ibu demam dapat diberikan obat penurun demam dan pengurang sakit.
  9. Lakukan pemijatan pada daerah payudara yang bengkak, bermanfaat untuk membantu memperlancar pengeluaran asi.
  10. Makan-makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan perbanyak minum.
  11. Gunakan Brayang menyangga/menyokong/menopang payudara. Kondisi rileks sangat dibutuhkan bagi ibu yang menyusui sehingga ASI tetap lancar produksinya.

 

 

 

Comment