Ini 10 Virus Paling Mematikan

BERITA-SULSEL.COM – Dunia gempar lagi dengan kembalinya virus ebola belum lama ini. Keingintahuan masyarakat tentang berbagai penyakit langka dan mematikan pun ikut meningkat. Berikut rangkuman 10 virus yang telah menewaskan banyak korban dan dikatakan sebagai virus paling mematikan dalam sejarah dunia.

1. SARS
Anda tentu masih ingat ramainya berita tahun 2003 dengan isu wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Virus ini menyerang gangguan pernapasan dan disebabkan oleh virus coronavirus yang dipercaya berasal dari kelelawar.


Pada November 2002 hingga Juli 2004, wabah SARS di Cina selatan mencapai angka 8096 kasus dengan 774 kasus pasien meninggal di seluruh dunia. Hal ini memicu WHO untuk mengeluarkan peringatan global wabah SARS pada Maret 2003, yang disusul dengan pembuatan rencana penanganan darurat oleh berbagai negara.

Gejala awal SARS mirip seperti flu biasa, yakni demam tinggi hingga di atas 380 Celsius, pegal linu, lemas, batuk pilek, sakit tenggorokan, dan gejala lainnya. SARS dapat menyebabkan penumonia yang kemudian berujung kematian.

Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin efektif untuk SARS. Cara yang dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah ini adalah dengan mengisolasi dan mengkarantina pasien yang terdiagnosa positif SARS dalam ruangan isolasi bertekanan negatif.

Penggunaan sarung tangan khusus, protokol cuci tangan, dan disinfeksi seluruh benda yang mungkin terpapar juga wajib dilakukan dalam kondisi wabah luar biasa.

2. Rabies
Rabies memiliki sejarah yang panjang dalam perjalanan dunia. Wabah rabies terjadi hingga tahun 2300 sebelum masehi dengan kondisi manusia zaman Babilonia yang menjadi gila dan meninggal setelah tergigit anjing.

Kini, meski rabies masih terjadi dalam angka yang sangat kecil di berbagai penjuru dunia, telah ditemukan vaksin sebagai penanganannya. Menular lewat gigitan binantang yang terinfeksi, virus rabies akan menyerang sistem saraf pusat yang menyebabkan pasien mengalami gejala ‘zombie’ seperti kebingungan, halusinasi, dan perilaku yang buas.

Pengendalian hewan dan program vaksinasi telah menurunkan risiko penularan rabies melalui gigitan hewan di seluruh dunia. Jika gejala sudah muncul, sebagian besar kasus berakhir dengan kematian.

Meskipun demikian, rabies dapat ditangani dengan pemberian vaksin sebelum gejala mulai muncul. Disarankan juga untuk segera mencuci luka gigitan dengan air dan sabun selama 15 menit untuk memperlambat progres penyakit.

Comment