Pasca Dipukul Oknum Satpol PP, Ketua PPDI Bone Diteror

BONE, BERITA-SULSEL.COM – Korban penganiayaan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bone, Andi Takdir kembali mendatangi Markas Besar (Mabes) Polisi Resort (Polres) Bone guna melaporkan insiden pelemparan di rumahnya oleh orang tak dikenal (OTK). Peristiwa diperkirakan sekitar pukul 02.00 Wita dini hari, Jumat, 5 Januari 2018.

Takdir yang juga Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Bone mendatangi kantor Polres Bone yang berada di Jalan Yos Sudarso, Tipojong, Kecamatan Tanete Riattang, pada Jumat pagi bersama pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar.


Takdir yang juga penyandang disabilitas atau difabel ini menceritakan, hari paginya dikagetkan dengan batu yang ukurannya lebih besar dari kepalang tangan orang dewasa di lantai rumahnya disertai serpihan kaca. Ternyata kaca jendela rumahnya pecah akibat batu.

“Tadi pagi sekitar pukul 06.00 saya kaget lihat ada batu dalam rumah disertai pecahan kaca di lantai. Saya menduga ada orang yang melempar. Karena tidak mungkin batu itu terbang sendiri masuk dalam rumah, walaupun tadi malam hujan deras disertai angin yang cukup kencang, ” kata Takdir, usai laporan itu.

Ia pun menanyakan hal ini kepada saudaranya tapi juga tidak mendengar ada kegaduhan malam tadi. Tapi iparnya angkat bicara. Menurut Takdir iparnya itu sempat mendengar suara seperti piring jatuh.

“Istri kakak saya mendengar ada suara seperti piring jatuh. “Saya kira kucing yang menjatuhkan piring dari meja makan jadi saya tidak peduli, ” kata Takdir menirukan ucapan iparnya itu.

Meski demikian dirinya tidak ingin menduga-duga, bila pelemparan itu ada sangkut puatnya dengan kasus penganiyaan oknum Satpol PP yang kini menjadi tersangka polisi. “Jadi saya tidak bisa pastikan apakah ini ada hubungan dengan kasus saya atau tidak, ” ujarnya.

Tapi, menurutnya pada malam Selasa lalu (2 Januari 2018) ada satu orang mendatangi rumahnya dan membentaknya untuk meminta damai dan mencabut laporannya di Polres. Begitu juga pada keesokan harinya orang itu mendatangi lagi rumahnya.

“Jujur saya tidak bisa menduga apakah ada hubungan dengan kasus saya atau tidak, karena saya tidak melihat siapa yang melempar karena jam 2 malam, ” tegasnya.

Bukti batu dan serpihan kaca jendela yang ditemukan dalam rumah Takdir itu kini sudah berada di Polres Bone.

Kapolres Bone, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Kadarislam yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari Takdir dan sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban.

“Iya tadi kami sudah menerima laporan Takdir dan laporan ini akan kami satukan dengan laporan sebelumnya (penganiayaan oknum Satpol PP), ” ujarnya dikonfirmasi wartawan, Jumat sore.

Diketahui, Takdir dianiaya sejumlah oknum Satpol PP Bone di Lapangan Merdeka Watampone, pada Sabtu malam, 23 Desember 2017. Kejadian ini bermula saat Satpol PP membubarkan sebuah latihan breakdance yang dilakukan salah satu komunitas pemuda di Bone.

Akibatnya Takdir mengalami luka pada bagian kepada. Tidak hanya itu, anaknya yang berada di tempat kejadian mengalami trauma akibat ikut menyaksikan pemukulan dan aksinya kekerasan lainnya.

Polres Bone juga sudah menetapkan lima oknum Satpol PP yang diduga melakukan penganiayaan kepada Takdir.

Namun sejak laporan itu masuk di kepolisian, berbagai ancaman, teror dan intimidasi bersifat verbal dialami Takdir. (*)

 

Comment