Minta Kasus Dicabut, Ketua PPDI Bone Diancam Akan Diculik

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Andi Takdir, difabel daksa kinetik yang merupakan korban penganiayaan oleh oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bone kembali menerima teror.

Jika dini hari Jumat, 5 Januari 2018 lalu, orang tak dikenal (OTK) melakukan pengrusakan di rumahnya. Kali ini ancaman penculikan.


Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Bone itu menuturkan soal teror yang baru dialaminya, Minggu, 7 Januari 2017 pagi tadi.

“Tadi pagi ada orang yang berteriak dekat rumah. Itu preman yang pernah datang ke rumah.  Dia bilang ‘hati-hati nanti ada yang culik’,” kata Takdir menirukan teror preman tersebut.

Menurutnya orang berteriak-teriak dan meninggalkan rumah Takdir. “Dia lewat-lewat saja di samping rumah, ” tambah dia.

Pria 30 tahun ini menduga kuat, jika orang tersebut adalah preman yang juga pernah datang ke rumahnya sebelumnya. Ancaman itu diduga sebagai upaya untuk mengendorkan semangat Takdir dalam penuntasan kasus yang minimpahnya pada 23 Desember 2017 lalu.

Apalagi sebelumnya, ia juga sempat menerima teror dalam bentuk pelemparan batu atau pengrusakan fasilitas, hingga kaca jendela rumahnya pecah. Takdir juga mengaku telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.

“Belum ada yang ditahu pelakunya. Namun saya curigai preman yang pernah datang di rumah,” kata Takdir.

Kendati begitu ia tetap mempercayakan kasus ini bisa dituntaskan kepolisian. Menurutnya, ini merupakan kali kedua ia harus menerima ancaman dalam bentuk tekanan mental.

“Sudah saya laporkan lagi, kata polisi sudah ditahap penyelidikan untuk dicari pelakunya,” kata Takdir lagi.

Tim pendamping hukum Andi Takdir, Ridwan Rido mengatakan, pihaknya juga telah melayangkan laporan ke Polres Bone untuk mengungkap upaya teror ini. Sejauh ini kata Rido, pihaknya sangat dirugikan dengan tindakan teror tersebut.

“Apa lagi kasus penganiayaannya ini masih sementara berproses jadi kita harap bisa diungkap lagi apa motif lainnya,” kata Rido.

Sementara Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Hardjoko mengaku saat ini pihaknya tengah melakukan upaya penyelidikan soal pelaku pelemparan dan teror terhadap Andi Takdir. “Kami masih dalam proses penyelidikan,” singkat Hardjoko.

Takdir telah dianiaya sejumlah oknum Satpol PP Bone di Lapangan Merdeka Watampone, pada Sabtu malam, 23 Desember 2017. Kejadian ini bermula saat Satpol PP membubarkan sebuah latihan breakdance yang dilakukan salah satu komunitas pemuda di Bone.

Akibatnya aksi kekerasan itu Takdir mengalami luka pada bagian kepada. Tidak hanya itu, anaknya yang berada di tempat kejadian mengalami trauma akibat ikut menyaksikan pemukulan dan aksinya kekerasan lainnya.

Polres Bone juga sudah menetapkan lima oknum Satpol PP yang diduga melakukan penganiayaan kepada Takdir.

Sejak laporan itu masuk di kepolisian, berbagai ancaman, teror, telepon gelap dan intimidasi bersifat verbal dialami Takdir. Namun Takdir tetap bersikeras pada pendirian untuk melanjutkan kasus itu hingga vonis di pengadilan.

Comment