Golkar Siapkan Kejutan untuk Pemenangan Appi-Cicu

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Koordinator tim Pemenangan Appi-Cicu, Farouk M Betta, menegaskan calon yang maju melalui jalur independen belum tentu refresentatif dari rakyat secara keseluruhan.

Sementara partai politik merupakan instrumen dalam demokrasi Indonesia yang merupakan wadah menyuarakan suara rakyat.


“Jadi kalau Parpol dianggap demikian maka buat apa ada sistem berpolitik kita yang demikian, semua orang akan berpikir untuk maju lewat independen saja,” tegas Farouk, Minggu (21/1/2018).

Olehnya itu, Ketua Golkar Kota Makassar ini menegaskan koalisi parpol lah yang betul-betul bisa disebut sebagai koalisi rakyat.

“Kami ini koalisi rakyat, Parpol hadir karena kepercayaan rakyat. Para anggota legislatif dipilih oleh rakyat maka kita adalah koalisi rakyat sesunggunya,” tegasnya.

Ditanya perihal kesiapan partainya memenangkan pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi di Pilwali tahun ini.

Aru secara gamblang mengatakan jika partainya sudah menyusun langkah-langkah strategi termasuk kerja-kerja politik untuk pemenangan duet pengusaha-politisi itu.

“Strategi itu tidak bisa kita beberkan karena itu menjadi konsumsi internal partai kita. Pastinya Golkar akan memberi kejutan untuk mengantarkan Appi-Cicu keluar menjadi pemenang di Pilkada Makassar,” terangnya.

Dia menambahkan, dengan sokongan 10 partai pengusung, Aru tak menampik hal itu menjadi modal serta kekuatan besar duet yang mengusung tagline “Makassar untuk Kita” untuk memenangkan pertarungan 27 Juni mendatang.

“Ini menjadi tantangan saya secara pribadi atas amanah dipilih sebagai Ketua Tim Pemenangan,” katanya.

Bukan hanya itu, Aru berjanji, bersama partai pengusung lainnya dirinya akan memberikan tontonan politik yang lebih menarik.

Sehingga Demokrasi di Makassar lebih mendidik. Apalagi Pilwali Makassar hanya diikuti dua pasangan calon.

“Mudah-mudahan dengan pengalaman yang ada saya bisa memberikan konstribusi pemikiran dalam rangka pemenangan Appi-Cicu. Tunggu kejutan kami di Pilwalkot,” kata dia. (*)

Comment