Palopo, Waktunya “Berkaca” pada Finlandia

PILKADA (Pemilihan Kepala Daerah) yang akan diselenggarahkan secara serentak pada tahun 2018.
Tahun ini tentunya menjadi moment tepat bagi seluruh komponen masyarakat di tanah Luwu, khususnya Kota Palopo, untuk dapat menentukan dan memilih pasangan calon kandidat secara cepat sesuai dengan hati nuraninya masing-masing.

Memilih dengan hati nurani yaitu meyakini apa yang kita pilih nantinya yang akan membawa daerah kita menjadi lebih baik. Memilih dengan hati nurani artinya meyakini visi misi pasangan calon kepala daerah untuk membangun Kota Palopo. Suara kita akan menentukan nasib Kota Palopo kedepannya.


Hal ini sesui dengan pendapat David Easton dalam bukunya yang berjudul The Political System mengatakan bahwa, “kehidupan politik mencakup berbagai macam kegiatan yang mempengaruhi kebijaksanaan dari pihak yang berwenang, yang diterima oleh masyarakat dan mempengaruhi cara untuk melaksanakan kebijaksanaan itu”.

Easton menambahkan “kita berpartisipasi dalam kehidupan politik jika aktivitas kita ada hubungannya dengan pembuatan dan kebijaksanaan untuk suatu masyarakat”.

Menjelang pemilihan kepala daerah atau Walikota palopo kita berharap kepala daerah nanti bisa memperhatikan nasib pendidikan, terkhusus untuk perguruan tinggi.

Perguruan tinggi merupakan dunia mahasiswa untuk mengembangkan analisa dan penalaran individual dan bertanggung jawab kepada sosial. Mahasiswa merupakan objek dan subjek dalam proses pembinaan daya penalaran, maka mereka harus ditinjau dari beberapa segi.

Mahasiswa ditinjau dari segi politik adalah mereka yang beranggapan atau merasa bertanggung jawab atas kelancaran jalannya pemerintahan dan keselamatan masyarakat. Karena merasa ikut dalam kegiatan politik, yang katanya sebagai pelaksana social control (kontrol sosial).

Kita harus menyadari arti pentingnya mahasiswa di dalam pembangunan suatu bangsa dan negara. Sejarah yang ditorehkan mahasiswa di orde lama, orde baru dan reformasi adalah bukti bahwa mahasiswa akan selalu berada di garda terdepan dalam menyelesaikan polemik kebangsaan.

Menurut Jenderal AH Nasution sampai mengatakan, “kalau tak ada mahasiswa tak ada proklamasi dan takkan ada proklamasi”.

Mahasiswa dan permasalahan bangsa tak dapat dipisahkan. Mahasiswa juga yang akan mengisi ruang ruang birokrasi kedepannya, politik dan lain lain.

Namun, beberapa Perguruan Pendidikan Tinggi di Indonesia masih belum mampu untuk menampung banyak hal yang bersifat Idealis serta Fundamental.

Ini terbukti dengan masih ditemukannya beragam temuan yang acap kali menjadikan wajah pendidikan Indonesia kian murung, mulai dari rendah dan minimnya fasilitas pendidikan berikut dengan Sumber Daya Manusia pendukungnya yang banyak ditemukan di daerah perbatasan serta terpencil.

Disini biaya pendidikan tinggi yang makin menekan dan biaya hidup semakin meningkat. Sehingga, banyak lulusan SMA yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi, di Era Zaman Milenia saat ini, ijazah sangat menentukan lapangan pekerjaan seseorang. Sehingga masalah sosial tidak luput dari tontonan kita.

Hal ini tidak sejalan dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 pada alinea ke-IV, salah satunya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.

Membangun Sumber Daya Manusia di sektor Pendidikan harus kita mulai dari daerah masing masing. Kota Palopo terkenal dengan slogannya Palopo Kota Idaman, slogan ini pun harus kita aktualisasikan dengan membangun sumber daya manusianya.

Kita memiliki konsep/aturan tertulis yang baik dengan tujuan mensejaterahkan rakyat, namun aktualisasinya belum sejalan dengan aturan yang berlaku. Sistem Pendidikan Kota Palopo sudah waktunya berkaca kepada sistem pendidikan Negara Finlandia yang diakui memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia.

Hasil survey dari Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2015. Survei ini diinisiasi Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).

Finlandia berada di urutan pertama karena menyediakan pendidikan gratis bagi warganya, bahkan hingga jenjang sarjana. Hinga 93 persen orang Finlandia adalah lulusan sekolah tinggi.

Di Dalam World Happiness Report 2017, Finlandia berada di urutan ke-5 negara paling bahagia sedunia, sedangkan Singapura ada di urutan ke-26. Kita ada di peringkat 81 –di bawah rata-rata ASEAN dan dunia.

Ini merupakan fakta bahwa Indonesia masih sangat jauh dari cita cita Indonesia yang tercantum di aline ke-IV pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum dan salah satu tolak ukur kesejahteraan yaitu pendidikan.

Kita bisa mengikuti sistem pendidikan negara Finlandia untuk memajukan kesejahteraan rakyat dari sektor pendidikan.

Hal ini juga dibuktikan oleh Negara Norwegia dan Swiss yang mensejaterahkan rakyatnya dari bidang pendidikan. Norwegia dan Swiss merupakan negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik dunia dengan komitmen yang sangat besar di dalam dunia pendidikan, membebaskan biaya pendidikan/biaya pendidikan murah.

Kebijakan pendidikan norwegia berakar pada kesamaan hak bagi semua anggota masyarakat, dengan satu tujuan yaitu untuk memajukan sumber daya manusianya.

Di Indonesia kota yang mendapatkan gelar pengelola pendidikan terbaik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tanggal 25 Januari 2017 adalah Kota Malang.

Kota Malang terkenal dengan program pendidikan gratis atau sekolah gratis.

Bukan hal yang mustahil buat Kota Palopo, melihat dari keberhasilan Finlandia, Norwegia dan Swiss untuk mensejaterahkan rakyat dan memajukan sumber daya manusia di sektor pendidikan.

Kita berharap kedepannya Kota Palopo dengan slogan Palopo Kota Idaman jangan lagi menjadi suatu ide konseptual tapi menjadi bukti bahwa realitanya, semua rakyat di Kota Palopo bisa mengenyam dunia Pendidikan Tinggi dimanapun tanpa harus terkendala di biaya dan mendapat perhatian penuh dari pemerintah.

Jika hal tersebut dimaksimalkan, Kota Palopo akan menjadi salah satu kota yang diakui dengan sistem pendidikan terbaik di Indonesia bahkan di dunia. Sangat penting memajukan dunia Perguruan Tinggi di Kota Palopo dan bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswa untuk mencapai cita cita tersebut. Kita harus menyadari bahwa pondasi kekuatan suatu bangsa ada pada pendidikan pemudanya.

Putra daerah Kota Palopo

 

Muh Suharsono
Sekjend Ipmil Raya UMI

Comment