Begini Progres Polisi Tuntaskan Kasus Teror Ketua RT Banta-Bantaeng

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar mengagendakan pemeriksaan empat orang admin Group WhatsApp “GR2M” terkait tindak lanjut penanganan aksi teror yang dialami Ketua RT 01 Banta-Bantaeng, Muhammad Ashar beberapa waktu lalu.

Rencana pemeriksaan tersebut disampaikan langsung pihak kepolisian melalui kuasa hukum Ketua RT Banta-Bantaeng Muhammad Aljebra usai mempertanyakan progres penanganan kasus kliennya di Polrestabes, Rabu (24/1/2018).


“Kemarin kita menerima surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil penelitian atau SP2HP atas laporan Pak Ashar,” kata Aljebra saat dikonfirmasi, Sabtu (27/1/2018).

Aljebra membeberkan dalam SP2HP itu, disebutkan ada empat orang admin Group GR2M yang dihuni seluruh RT/RW se Kota Makassar akan dipanggil untuk pemeriksaan pada tahap penyelidikan.

Hanya saja, pengacara Ashar belum menerima informasi secara pasti siapa saja empat oknum itu yang akan diperiksa dalam waktu dekat.

Pemanggilan itu, lanjut Aljebra untuk dimintai keterangan seputar kronologis ancaman teror yang dialami korban (Ashar).

“Terkait jadwal dan waktu pemeriksaan pihak Polrestabes yang mengatur, ” terangnya.

Namun, Aljebra sepenuhnya menyerahkan kasus ancaman dan teror terhadap kliennya ini kepada pihak kepolisian.

Dia berharap polisi dapat bertindak kooperatif, profesional dan transparan dalam mengusut kasus ini hingga tuntas.

“Paling tidak pelakunya bisa diketahui dan segera ditetapkan sebagai tersangka,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, Ketua RT 1 Banta-Bantaeng ini mendapat teror atau ancaman lantara diduga tidak pro terhadap pencalonan Danny Pomanto maju di Pilkada Makassar.

Itu dibuktikan dengan beredarnya foto Ashar di media sosial bahkan group GR2M yang dihuni seluruh RT/RW se Kota Makassar berfose salam satu jari bersama pengurus Partai NasDem.

Salam satu jari itu identik simbol pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi. (*)

Comment