Berapa Kali Jumlah Normal Kentut dalam Sehari?

BERITA-SULSEL.COM – Kentut, atau buang angin, dalam dunia medis dikenal dengan istilah flatus. Kentut merupakan reaksi normal tubuh yang menyehatkan karena mengeluarkan gas berlebih dari saluran cerna Anda.

Semua orang, normalnya pasti akan kentut. Dalam sehari, ada beberapa orang kentut hingga belasan atau puluhan kali, tapi ada juga yang hanya kentut sesekali. Tapi tahukah Anda, batasan kentut yang normal itu ternyata lebih banyak daripada yang Anda kira.


Menurut ahli gastroenterologi Kyle Staller, M.D. dari Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat (AS), seperti dikutip di laman Women’s Health, rata-rata orang memiliki 0,5-1,5 liter gas yang berada pada jalur pencernaan per hari. Meski demikian, jumlah gas yang Anda hasilkan dapat bervariasi dan sulit bagi dokter untuk memberikan angka pasti.

Pria tidak kentut lebih sering dibanding wanita

Banyak yang beranggapan bahwa pria buang angin lebih sering dibanding wanita. Ternyata anggapan tersebut hanya mitos belaka. Belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa kuantitas kentut berkaitan dengan jenis kelamin.

Baik pria maupun wanita sama-sama memiliki “kesempatan” yang sama. Masing-masing bisa kentut sebanyak 20 kali per hari, dan itu pun merupakan hal yang normal.

Jika Anda merasa tidak kentut sesering itu, jangan khawatir. Pengeluaran gas tidak hanya terjadi ketika Anda dalam kondisi terbangun, tapi juga saat Anda sedang tidur. Ini merupakan sebuah refleks.

Jadi, seberapa sering Anda kentut pada malam hari, sangat bervariasi. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan kecuali kentut tersebut menyebabkan Anda atau pasangan Anda terbangun. Frekuensi kentut juga dipengaruhi oleh jumlah bakteri pada usus, yang pada masing-masing orang jumlahnya juga bervariasi.

Penyebab kentut

Menurut dr. Dewi Ema Anindia, penyebab kentut dapat bermacam-macam. Mulai dari menelan udara, makanan dan minuman yang memiliki kandungan gas, kondisi intoleransi laktosa, konstipasi, perubahan hormonal, hingga beberapa penyakit tertentu seperti obstruksi usus dan penyakit Chron.

Alasan yang paling umum mengapa tubuh memproduksi gas berlebih adalah karena ada hal-hal yang tidak bisa dicerna. Nutrisi yang tidak dapat diserap dan dicerna tubuh akan langsung menuju ke usus besar untuk difermentasi menjadi gas.

Tentu saja ada hal lain yang bisa membuat Anda kentut lebih sering dari rata-rata. Jika kondisi tersebut memengaruhi Anda atau mungkin kehidupan sosial Anda, wajar bahwa Anda ingin tahu penyebabnya. Pemicu orang buang angin itu berbeda-beda, tapi ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang kentut lebih sering.

Kelompok makanan penghasil gas

Saat ini, makanan jenis FODMAP (fermentable oligo, disakarida, monosakarida, dan poliol), yaitu makanan sumber karbohidrat yang struktur kimianya berantai pendek, dianggap sebagai kelompok makanan penghasil gas.

Makanan yang ada dalam kategori FODMAP biasanya terkandung dalam beberapa makanan. Misalnya seperti fruktosa (pada buah dan sayuran), fruktans (seperti fruktosa yang ditemukan pada beberapa sayuran dan biji-bijian), laktosa (susu), galaktan (kacang polong), dan poliol (pemanis buatan).

Dikatakan oleh Ashkan Farhadi, M.D., ahli gastroenterologi dari Orange Coast Memorial Medical Center, AS, karena makanan kelompok FODMAP “memotong jalan” proses pencernaan pada perut dan usus kecil, yang malah langsung dicerna oleh bakteri di usus besar, dapat mengakibatkan produksi gas berlebih khususnya bagi orang-orang yang sensitif.

Jika Anda menyadari bahwa Anda kentut lebih sering dari biasanya, coba cek makanan apa saja yang sudah Anda konsumsi. Lalu, lakukan tes trial and error dengan mengeliminasi bahan makanan tersebut untuk melihat apakah ada perbedaan.

Pada dasarnya kentut adalah sesuatu yang normal, meski Anda kentut hingga 20 kali sehari. Namun, kentut secara berlebihan dapat menjadi masalah ketika disertai sakit perut, perut kembung, diare, sembelit, berdarah ketika buang air besar, demam, mual, dan muntah. Jika mengalami kondisi tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan sesegera mungkin.

sumber ; klikdokter.com

Comment