Relawan Eks Kandidat Bupati Kini Menyatu di PAMMASE

WAJO, BERITA-SULSEL.COM – Para relawan dan tim pemenangan eks kandidat calon bupati dan wakil bupati Wajo kini menyatu ke pasangan Amran Mahmud-Amran SE (PAMMASE).

Sebut saja para mantan relawan dan tim Andi Fadhillah Burhanuddin Unru. Dalam sejumlah sosialisasi PAMMASE, pasti selalu saja ada eks relawan Andi Fadhillah.


Bahkan, putri dari Burhanuddin Unru itu pun sudah terang-terangan berada di barisan PAMMASE. Seperti saat menghadiri peresmian posko pemenangan PAMMASE di Kecamatan Pitumpanua.

Tak cuma itu. Dukungan serupa turut datang dari para mantan relawan dan tim Andi Anugrah Dewantika Mappasessu, Andi Syahrir Kube, dan sejumlah keluarga Bupati Wajo, Burhanuddin Unru.

Mereka beranggapan, PAMMASE sejak dulu dikenal pemimpin yang merakyat, peduli, dan punya rekam jejak bagus. Pengalamannya pun sudah tak perlu diragukan lagi dalam hal pemerintahan.

Juru bicara PAMMASE, Luqman Hamid mengapresiasi atas dukungan yang diberikan hingga kini. Dukungan yang terus mengalir secara suka rela ini semakin menguatkan hati dan meneguhkan niat PAMMASE untuk mengembalikan kejayaan Kabupaten Wajo.

“Kami apresiasi dukungan yang terus berdatangan. Ini bentuk kepercayaan kepada PAMMASE. Ada begitu banyak yang tidak dapat dibeli dengan uang. Kita buktikan keyakinan kita tidak dibeli dengan uang,” ucap Luqman, Jumat (2/2/2018).

Ia pun mengajak semua elemen masyarakat termasuk para public figur untuk ikut mendukung perubahan Wajo yang lebih baik.

“PAMMASE terpanggil untuk mewakafkan diri di Wajo. Insya Allah, atas restu dan doa ta semua, kita bisa bersama memajukan Wajo, sekaligus meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat,” urai Luqman.

Ia meyakini, warga Wajo mendambakan pemimpin yang menghargai dan dekat dengan rakyatnya. Dan itu ada pada PAMMASE.

“Saya yakin masyarakat Wajo bukan masyarakat yang gampang terprovokasi dengan isu-isu yang tidak baik. Karena itu saya mengajak seluruh masyarakat untuk terus bahu-membahu membulatkan tekad untuk memenangkan PAMMASE,” demikian Luqman.

Comment